Jum'at, 01/03/2019 13:29 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Generasi Milenial, berdasar nalurinya tidak memiliki toleransi pada keterlambatan. Mereka secara cepat mencari sumber-sumber informasi yang nyaman dan selalu merespon setiap input komunikasi secara cepat serta berekspektasi mendapatkan hal yang sama dari pihak lain.
Itulah alasan milenial selalu membutuhkan solusi yang cepat, nyam, dan tahan lama dalam waktu bersamaan.
Aktivitas milenial yang serba cepat dan multitasking dalam bekerja dan bersosialisasi dengan teman menjadikan mereka sering mengabaikan perawatan gigi secara utuh.
Apalagi untuk mengatasi gigi ngilu yang terjadi sangat cepat dan selalu mengganggu kegiatan bersosialisasi bersama teman untuk menikmati makanan dan minuman.
Anggota DPR Minta BUMN Kreatif Bentuk Sistem Produk Perumahan untuk Generasi Milenial
Milenial M Bloc Bar Terkejut Dikunjungi Ganjar, Minta Foto Bareng Hingga Selfie Sambil Salam Metal
Kuliah Umum di Unpad, Mentan SYL Ajak Mahasiswa Wujudkan Pertanian Presisi
Dokter Gigi Callista Argentina Wulansari mengatakan gigi ngilu merupakan gangguan klinis yang umum terjadi, yaitu rasa nyeri yang menusuk dentin gigi yang terbuka karena rangsangan suhu panas dan dingin, atau kandungan kimiawi asam dan manis pada makanan dan minuman.
Penelitian terbaru menyebutkan dua dari lima pada usia 18 sampai 35 tahun mengalami gigi ngilu saat pemeriksaan gigi dan bahkan lebih dari 50 persen di antaranya belum pernah memeriksakan permasalahan gigi sensitif mereka pada dokter gigi.
Nah, karena tidak menerima ke dokter gigi, milenial menurut Dokter Callista malah jadi mencari cara sendiri supaya gigi tidak terasa ngilu.
"Minum dengan sedotan, pil minuman less ice, potongan kue dipotong-potong, mereka tidak ke dokter gigi, mereka mencari sendiri cara yang nyaman untuk menikmati makanan," ucapnya di acara Konferensi Pers Gigi Sensitif pada Generasi Milenial, di Jakarta, Jumat (1/3).