Minggu, 24/02/2019 16:25 WIB
Riyadh, Jurnas.com - Arab Saudi menunjuk duta besar perempuan pertamanya untuk Amerika Serikat (AS) dan menarik Putra Raja Salman, kembali ke kerajaan sebagai Wakil Menteri Pertahanan.
Kebijakan itu di tengah hubungan yang merenggang antara AS dan Arab Saudi menyimusul pembunuhan wartawan, Jamal Khashoggi di Istanbul.
Puteri Reema binti Bandar Al Saud, putri duta besar kerajaan lama untuk Washington Bandar bin Sultan Al Saud, menghadapi tantangan besar untuk memperbaiki citra Arab Saudi di Gedung Putih
Ia menggantikan Pangeran Khalid bin Salman Al Saud, putra Raja Salman dan seorang mantan pilot tempur yang bersikeras setelah Khashoggi menghilang pada 2 Oktober bahwa kolumnis Washington Post hanya meninggalkan konsulat kerajaan di Istanbul.
Sebaliknya, anggota rombongan saudaranya, Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, membunuh dan memotong-motong Khashoggi di dalam pos diplomatik, yang disebut pihak berwenang Arab Saudi adalah operasi jahat.
Washington Post mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya pada November, juga melaporkan, badan intelijen AS meninjau panggilan telepon yang dilakukan Pangeran Khalid dengan Khashoggi, di mana ia diduga mengatakan kepada penulis bahwa ia akan aman pergi ke konsulat untuk mengambil dokumen perceraiannya.
Surat kabar itu mengatakan tidak diketahui apakah duta besar itu tahu Khashoggi akan dibunuh, meskipun ia menyebut arahan itu datang dari putra mahkota. Kedutaan Saudi di Washington telah membantah tudingam itu tersebut.
Keyword : Jamal Khashoggi Arab SaudiAmerika Serikat