Abdul Basyid Dorong Pemerintah Daerah Selamatkan Bahasa Ibu

Kamis, 21/02/2019 20:52 WIB

Jakarta - Peran serta Pemerintah Daerah dinilai sangat penting untuk menyelamatkan Bahasa Ibu atau Bahasa Daerah dari kepunahan. Sebab, kehilangan bahasa sama saja dengan kehilangan daya kreativitas dan keberagaman intelektualitas sebagai realisasi kemanusiaan.

Atas dasar itu, salah satu tokoh Kepri, Abdul Basyid Has mengajak semua pihak terkhusus pemerintah daerah dalam peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional untuk melakukan upaya-upaya strategis dalam menyelamatkan bahasa ibu atau bahasa daerah dari kepunahan.

"Mari bersama-sama untuk terus melestarikan warisan budaya kita bersama. Dengan perkembangan teknologi dan informasi kita dihadapkan dengan kepunahan bahasa ibu, karena ketika sebuah bahasa punah, dunia kehilangan warisan yang sangat berharga sejumlah besar legenda, puisi, dan pengetahuan yang terhimpun dari generasi ke generasi akan ikut punah," kata Abdul Basyid, kepada wartawan, Kamis (21/2).

"Apalagi Kepri yang dalam sejarahnya sebagai pusat pengembangan bahasa melayu. Pemerintah harus melalukan upaya-upaya untuk dapat melestarikan bahasa ibu di Kepri," tambahnya.

Calon Anggota Legislatif DPR RI Dapil Kepri dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut menambahkan, banyak hal yang bisa dilakukan pemerintah untuk melestarikan bahasa ibu di Kepri. Seperti memasukkannya dalam kurikulum pembelajaran, pembuatan kamus, dan melakukan penelitian-penelitian untuk mengetahui kondisi bahasa-bahasa yang ada.

"Pada dasar upaya tersebut sudah coba dilakukan pemerintah, seperti membangun monumen bahasa di Pulau Penyengat, tapi belum optimal karena pembangunanya mangkrak bertahun-tahun. Kita akan terus dorong pemerintah untuk melestarikan bahasa ibu sebagai warisan untuk generasi mendatang," pungkasnya.

Diketahui, seluruh dunia merayakan Hari Bahasa Ibu Internasional yang diperingati 21 Februari. Dimana, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) meresmikan peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional pada tahun 1999.

Peringatan ini terinspirasi dari perjuangan masyarakat Bangladesh dalam menjadikan bahasa Bangli sebagai bahasa yang diakui. Di Indonesia, peringatan Hari Bahasa Ibu tahun 2019 salah satu isu sentral yang diperbincangkan adalah kepunahan bahasa daerah.

Menurut Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa sebagai lembaga negara yang berfokus pada ranah bahasa dan sastra, ancaman kepunahan salah satunya disebabkan karena keengganan orang tua untuk mengajarkan bahasa daerah sebagai bahasa ibu dalam keluarga. Selain itu, minimnya peran pemerintah daerah dalam upaya pelindungan bahasa dan sastra daerah di Indonesia.

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2