Rabu, 13/02/2019 21:15 WIB
Jakarta, Jurnas.com – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy memuji model pendidikan karakter di pondok pesantren (ponpes). Dia menyebut, di pesantren hubungan antara santri dan gurunya terbina baik karena memperlajari kitab ta’lim al muta’allim.
Untuk itu, dia mewacanakan materi ini juga dipelajari di sekolah, saat dimintai komentar soal kenakalan siswa di SMP PGRI Wringinanom dan SMPN 2 Gasoleng, beberapa waktu lalu.
“Di pondok pesatren saya kira bagus, karena ada doktrin ta’lim muta’allim. Ada hubungan antara guru dan siswa. Dan mungkin ini nanti saya rekomendasi,” kata Muhadjir dalam taklimat media di Depok, Jawa Barat pada Rabu (13/2).
Ta’lim muta’allim merupakan kitab klasik yang umum dipelajari di pondok pesantren Nusantara. Di dalamnya berisi sekumpulan etika seorang murid terhadap gurunya, dan etika murid dalam menuntut ilmu.
Muhadjir: Penanganan Bencana di Tiga Provinsi Berjalan Baik
Muhadjir Bakal Tindak Jika Ada Anak Orang Kaya Terima KIP-K
Menko PMK: Mudik 2024 Lebih Baik dari Tahun Lalu
Selain mewacanakan hal tersebut, Mendikbud juga merekomendasikan sebuah kontrak antara orang tua, komite, dan pihak sekolah sebelum siswa masuk ke sekolah.
Dengan begitu, maka bisa dijadikan pedoman siswa berperilaku, dengan tujuan menjadi kebiasaan (habit) baik, atau panduan sanksi jika terjadi pelanggaran.
“Sehingga ketika anak melakukan tindakan tertentu, jelas sanksinya. Akan kita coba membuat pedoman itu,” terang mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang tersebut.