Minggu, 10/02/2019 07:52 WIB
Washington, Jurnas.com - Negosiator Amerika Serikat (AS) kembali akan menekan China minggu depan pada tuntutan lama, yaitu mereformasi struktural perdaganan di negara itu.
Kedua negara akan kembali melakukan perundingan di Beijing pekan depan, setelah beberapa perundingan terbaru berakhir di Washington pekan lalu tanpa kesepakatan.
Pada Jumat (8/2), seorang pejabat Gedung Putih mengatakan, persiapan sedang berlangsung dan pembicaraan akan terus fokus pada menekan Beijing untuk melakukan reformasi struktural.
Gedung Putih mengumumkan kerangka waktu untuk pembicaraan Beijing dalam sebuah pernyataan. Dikatakan pejabat tingkat rendah akan memulai pertemuan pada Senin (11/2), dipimpin pihak Amerika oleh Wakil Perwakilan Perdagangan AS Jeffrey Gerrish.
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Dwayne Johnson Rahasiakan Pilihannya untuk Pilpres 2024 AS Mendatang
Film Badarawuhi Di Desa Penari Tayang di USA, Ini Harapan Produser Manoj Punjabi
Pembicaraan tingkat yang lebih tinggi akan berlangsung Kamis dan Jumat dengan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin.
Presiden AS, Donald Trump menunjuk Lighthizer untuk mempelopori proses perundingan setelah menyetujui gencatan senjata 90 hari dalam perang dagang dengan Beijing.
Trump mendorong China melakukan reformasi perdagangan dan mengakhiri praktik perdagangan tidak adil termasuk mencuri kekayaan intelektual serta memaksa perusahaan-perusahaan AS untuk berbagi teknologi mereka dengan perusahaan-perusahaan China.
"Amerika Serikat adalah produsen besar teknologi, dan inovasi, serta pengetahuan, dan rahasia dagang. Dan kita harus beroperasi di lingkungan di mana hal-hal itu dilindungi," kata Lighthizer minggu lalu setelah pembicaraan di Gedung Putih.
Jika negosiasi tidak menguntungkan Paman Sama, pejabat AS mengatakan kenaikan tarif akan berlaku. Washington dapat memperpanjang tenggat waktu tanpa kesepakatan jika perundingan sedang berlangsung.
Namun pekan lalu, Trump mengatakan tidak berpikir tenggat waktu diperpanjang, meskipun mengatakan kesepakatan mungkin tidak tertulis pada hasil dari perundingan.
Keyword : Perang Dagang Ekonomi ChinaAmerika Serikat