Jum'at, 08/02/2019 18:25 WIB
Bangkok, Jurnas.com - Thailand jadi tempat coba 5G dari Huawei Technologies di tengah Amerika Serikat (AS) mendesak sekutu-sekutunya untuk melarang raksasa telekomunikasi China membangun jaringan seluler generasi mendatang, Jumat (8/2).
Produsen peralatan telekomunikasi terbesar di dunia dan pembuat smartphone terbesar kedua, mendapatkan pengawasan ketat dari internasional di tengah kekhawatiran China memanfaatkan peralatannya itu sebagai mata-mata.
Tes pertama 5G di Thailand, yang merupakan sekutu tertua Amerika Serikat (AS) di Asia, akan menjadi Huawei pertama di Asia Tenggara.
Menteri Ekonomi Thailand, Digital Pichet Durongkaveroj, mengatakan, pada uji coba 5G di Thailand kali tidak berarti tidak mengkhawatirkan berarti tidak peduli tentang masalah keamanan.
Genjot Penjualan di China, Toyota Gandeng Tencent
Toyota Kenalkan Dua Varian Mobil Listrik untuk Pasar China
31 Perusahaan China Jalin Kemitraan dengan 77 Kampus Vokasi
"Kami terus mencermati tuduhan di seluruh dunia. Namun, proyek test bed 5G ini adalah periode pengujian untuk negara ini," jeas Pichet, dilansir dari Reuters.
"Kami dapat melakukan pengamatan yang akan berguna untuk mengkonfirmasi atau mengonfirmasi dugaan tersebut," sambungnya.
Pichet berbicara di tempat uji di Chonburi, jantung dari proyek ekonomi pemerintah militer Thailand senilai USD45 miliar Koridor Ekonomi Timur (EEC) sekitar 90 km (55,92 mil) tenggara Bangkok.
Vendor seperti Nokia, Ericsson dan operator telekomunikasi Thailand juga telah menyiapkan laboratorium 5G di lokasi tersebut.
Huawei, yang mendapat hampir setengah dari pendapatannya dari luar China, mengatakan telah mendapatkan lebih dari 30 kontrak 5G komersial secara global. Tetapi belum menandatangani kontrak 5G di Thailand.
Huawei bersama telekomunikasi sedang diskusi soal Advanced Info Service Pcl dan TRUE, untuk mengamankan kemitraan lokal menjelang peluncuran nasional yang dijadwalkan Desember 2020.