Jum'at, 08/02/2019 14:16 WIB
Washington, Jurnas.com - Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak pemberontak Houthi Yaman membuka akses ke penggilingan gandum di kota pelabuhan utama, setelah hampir setengah tahun diblokade.
Dilansir dari Anadolu, penggilingan Gandum Laut Merah di al-Hudaydah, Yaman, disebut menyimpan cukup banyak gandum untuk mencukupi makan 3,7 juta orang selama sebulan. Hanya saja PBB tidak dapat mengaksesnya sejak September.
"Gandum dibiarkan menganggur selama lebih dari empat bulan dan itu bisa rusak," kata kepala bantuan kemanusiaan Mark Lowcock dalam sebuah pernyataan, Kamis (7/2).
Baru bulan lalu kompleks itu, yang terletak di wilayah yang dikontrol pemerintah, dihantam oleh dua bom yang mengakibatkan kebakaran yang membakar sejumlah persediaan makanan.
Yaman dan Militer AS Sebut Penenggelaman Kapal di Laut Merah Ancam Lingkungan
Kelompok Houthi di Yaman Bertekad Terus Tenggelamkan Kapal-kapal Inggris
Kepala Garda Revolusi Hossein Salami Sebut Iran akan Tanggapi Ancaman AS
Pasukan yang berafiliasi dengan Houthi, yang dikenal sebagai Ansar Allah, telah memblokir akses PBB melintasi garis depan untuk mengakses penggilingan.
"Akses ke pabrik semakin mendesak seiring berjalannya waktu dan meningkatnya risiko pembusukan gandum yang tersisa," kata Lowcock.
"Kita bisa menyelamatkan banyak orang, kebanyakan dari mereka yang berada di daerah itu dikuasai oleh Ansar Allah. Tetapi kita perlu lebih banyak bantuan dari pihak berwenang yang mengendalikan daerah ini," tambahnya.
Keyword : Houthi YamanPerang SaudaraBadan PBB