Peringatan Revolusi Islam Iran Diwarnai Aksi Teror

Sabtu, 02/02/2019 20:25 WIB

Tehran, Jurnas.com - Salah satu anggota Garda Revolusi Iran tewas dan lima lainnya luka-luka dalam serangan di sebuah pangkalan paramiliter di Iran tenggara. Teror itu terjadi tepat upacara memperingati 40 tahun Revolusi Islam Iran, Sabtu (2/2).

Wakil gubernur provinsi untuk urusan keamanan, Mohammad Hadi Marashi, mengatakan, serangan itu menargetkan pangkalan Basij, pasukan paramiliter yang berafiliasi dengan Pengawal Revolusi yang kuat, di kota Nik Shahr di provinsi Sistan-Baluchestan.

"Pangkalan Basij (paramiliter) di Nik Shahr diteror pagi ini dan beberapa dari personil komunikasi Pengawal Revolusi yang mengawasi pangkalan itu dihantam," kata Hadi.

"Lima personel Garda terluka dan satu martir," kata Marashi, seraya menambahkan bahwa acara ulang tahun berjalan dengan damai.

Kantor berita semi-resmi Iran, Tasnim mengatakan Jaish al-Adl, sebuah kelompok bersenjata Sunni, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Mohsen Golmohammadi, jaksa Nik Shahr, mengidentifikasi korban sebagai Morteza Aliahmadi dalam sebuah wawancara dengan kantor berita semi-resmi lainnya, Mehr.

Jaksa penuntut mengatakan kedua penyerang itu memanjat tembok pangkalan militer sebelum melepaskan tembakan. "Kedua penyerang melarikan diri," katanya.

Sekedara diketahui, Iran meluncurkan rudal jelajah baru dengan jangkauan 1.300 km selama perayaan untuk menandai Revolusi Islam.

"Dengan jangkauan lebih dari 1.300 km ... rudal jelajah ini membutuhkan waktu yang sangat singkat untuk kesiapannya dan dapat terbang di ketinggian rendah," kata Menteri Pertahanan Iran, Amir Hatami, selama perayaan tersebut.

Hatami mengatakan rudal permukaan-ke-permukaan baru, bernama Hoveizeh, berasal dari keluarga Soumar dari rudal jelajah, yang diluncurkan pada 2015.

Pakar Barat mengatakan Iran sering melebih-lebihkan kemampuan senjatanya, meskipun ada kekhawatiran tentang rudal balistik jangka panjangnya.

Pada Januari, Iran mengatakan, upayanya untuk meluncurkan satelit gagal setelah Teheran mengabaikan peringatan Amerika Serikat (AS) untuk menghindari aktivitas semacam itu.

Washington memperingatkan Teheran agar tidak melakukan tiga peluncuran roket terencana yang dikatakannya akan melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB karena mereka menggunakan teknologi rudal balistik.

AS khawatir bahwa teknologi balistik jarak jauh yang digunakan untuk menempatkan satelit ke orbit juga dapat digunakan untuk meluncurkan hulu ledak.

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2