Menristekdikti: Pembukaan Prodi Harus Sesuai Permintaan Pasar

Jum'at, 01/02/2019 19:15 WIB

Bandung, Jurnas.com – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menyebut pembukaan program studi (prodi) baru harus tetap mempertimbangkan permintaan (demand) pasar.

Hal ini menurut Nasir demi mencegah muncul prodi-prodi yang akan menghasilkan lulusan tak terserap industri.

“Jangan sampai membuka program prodi yang tidak ada demand-nya. Di era milenial, demand pembukaan prodi memang begitu besar, tapi harus berbasis pasar,” ujar Menteri Nasir dalam pembukaan Bukalapak Artificial Intelligence and Cloud Computing Research Center, di Institut Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat pada Jumat (1/2).

“Kementerian (Kemristekdikti) memberi kewenangan kepada perguruan tinggi untuk membuka prodi, sepanjang prodi baru itu ada dunia industri yang menggunakan,” imbuhnya.

Adapun pemerintah, lanjut Mensristekdikti, tetap memberikan dukungan dalam bentuk bantuan finansial, peningkatan sumber daya manusia, juga mediasi dengan mempertemukan antara pengguna (user) dengan treasurer (donatur).

“Kalau tidak begini inovasi tidak akan dilirik oleh industri. Karena itu saya berterima kasih kepada ITB yang memfasilitasi Bukalapak, karena sebagaimana diketahui Bukapak sudah mencapai Unicorn Indonesia, yang research center-nya di Indonesia,” kata Nasir.

Sementara Rektor ITB Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi mengatakan praktisi dari kalangan industri selama ini sudah dilibatkan dalam perumusan kurikulum ITB. Upaya ini bertujuan untuk memberikan gambaran terkait industri tidak hanya secara teoritis, namun juga praktik di lapangan.

“Kita undang sebagai dosen tamu untuk memberikan kuliah yang jadi ilustrasi apa yang terjadi di lapangan. Sehingga dengan ini Alhamdulillah kita bisa menguatkan mahasiswa bukan hanya dari sisi teori namun juga praktik,” jelas Kadarsah.

Adapun untuk pembukaan prodi milenial di ITB, Kadarsah mengatakan sudah ada prodi di jenjang S2 yang bersifat opsi. Prodi tersebut antara lain Artificial Intelligence (AI), Business Intelligence, dan Game Technology.

“Kenapa opsi, karena opsi akreditasinya mengikuti program induknya sehingga mahasiswa tidak dirugikan. Juga kita bisa update ketika ada perubahan,” tandas Kadarsah.

TERKINI
Selalu Spektakuler, Zendaya Masih Bingung Pakai Gaun Apa di Met Gala 2024 Pendapatannya Jauh Beda dengan Taylor Swift, Travis Kelce Disebut Miskin Emily Blunt Puji Taylor Swift Bisa Membangkitkan Kepercayaan Diri Putri Sulungnya Suka Berkencan dengan `Berondong`, Cher Ungkap Pria Seusianya Sudah Banyak yang Mati