Kena Penyakit Aneh, Kanada Tarik Diplomat dari Kuba

Kamis, 31/01/2019 18:45 WIB

Jakarta - Departemen Urusan Global menyebutkan bahwa Kanada mengurangi staf diplomatiknya yang ditempatkan di Havana hingga setengahnya setelah tes medis mengungkapkan seorang karyawan tambahan dengan gejala kesehatan "tidak biasa" pada Rabu (30/01) waktu setempat.

Departemen itu mengatakan 14 karyawan dan pasangan menunjukkan gejala misterius, termasuk sakit kepala, pusing, mual dan kesulitan berkonsentrasi. Semua warga Kanada yang terkena dampak telah menerima perhatian medis.

Mereka belum mengidentifikasi penyebab gejalanya. Namun sebelumnya, pada April lalu Kanada memanggil keluarga para diplomat dan menunjuk Havana sebagai pos tanpa pendamping.

"Kanada akan terus memiliki kedutaan besar di Havana, Kuba, dipimpin oleh seorang duta besar. Layanan konsuler penuh akan tersedia untuk warga Kanada di Kuba. Namun, beberapa program lain mungkin akan disesuaikan dalam beberapa minggu mendatang," kata Urusan Global dilansir UPI, Kamis (31/01).

Pemerintah mengatakan tidak terlihat bahwa para pelancong berisiko terserang penyakit ketika mengunjungi Kuba.

Pada bulan Maret Amerika Serikat memutuskan untuk secara permanen mengirimkan sejumlah kecil anggota staf ke kedutaannya setelah para pejabat AS mengungkapkan bahwa 25 karyawan kedutaan di sana adalah korban dari serangan sonik.

Departemen Luar Negeri AS juga mengatakan bahwa beberapa pelancong Amerika melaporkan gejala yang diderita termasuk gangguan pendengaran, pusing, kelelahan dan sakit kepala, konsisten dengan dugaan serangan sonik di kedutaan.

Sebuah penelitian yang dirilis pada bulan Desember mengatakan beberapa orang Amerika yang terkena dampak memiliki kerusakan telinga bagian dalam permanen.

TERKINI
Dasco Pastikan Daftar Kabinet Prabowo-Gibran yang Beredar Tidak Benar Dunia Alami Krisis Guru, Ini Saran PGRI ke Pemerintah Genjot Penjualan di China, Toyota Gandeng Tencent Toyota Kenalkan Dua Varian Mobil Listrik untuk Pasar China