Rabu, 30/01/2019 10:01 WIB
Manila, Jurnas.com – Sebuah serangan bom granat di Kota Zamboanga, Filipina bagian selatan menewaskan setidaknya dua orang. Serangan ini hanya selang beberapa hari sejak pemboman gereja katedral yang menewaskan 21 jiwa.
Dikutip dari AFP, ledakan terjadi ketika para korban sedang tidur sebelum fajar. Mindanao sendiri merupakan rumah bagi minoritas Muslim Filipina.
Sajadah dan noda kaca yang terkena bercak darah terlihat di lantau masjid, lokasi pasukan keamanan bersenjata lengkap melakukan evakuasi.
“Sangat sulit untuk berspekulasi apakah ini pembalasan (untuk serangan katedral),” kata juru bicara militer Gerry Besana.
Kapal Perang AS, Jepang, Australia, Filipina Latihan Bersama di Laut Cina Selatan
Pembicaraan Pertama Xi-Biden dalam Empat Bulan, Bahas Hubungan China dengan Filipina-Taiwan
Saling Balas dengan China, Marcos Minta Pasukan Filipina Perkuat Pertahanan Laut Cina Selatan
“Ada banyak kemungkinan penjelasan,” imbuhnya.
Pihak berwenang juga memburu para penyerang yang terlibat dalam serangan katedral di pulau Jolo, yang awalnya dikatakan pasukan keamanan bukan serangan bunuh diri.
Namun, pada Selasa (29/1) kemarin Presiden Rodrigo Duterte menegaskan salah satu pembom telah meledakkan dirinya di luar katedral.
Keyword : Bom MasjidFilipinaAksi Terorisme