Selasa, 22/01/2019 11:12 WIB
Tehran - Pemerintah Iran meyangkal laporan media Jerman yang menyebutkan Negeri Para Mullah menyewa dua warga negara Jerman-Afghanistan untuk memata-matai militer Jerman.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Qassemi mengatakan, utusan Iran telah mengunjungi kementerian luar negeri Jerman, terkait laporan mata-mata yang disebutnya hoaks.
"Kami tidak terkejut mendengar berita seperti itu di tengah tuduhan keamanan palsu oleh mereka yang berusaha merusak hubungan antara Iran dan Eropa yang sedang tidak membaik," kata Qassemi dilansir dari Tehran Time.
Beberapa hari sebelumnya, media Jerman melaporkan, dua warga negara berkebangsaan Afghan-Jerman berusia 50 tahun yang masih aktif di militer Jerman ditangkap atas tuduhan mentransfer data militer sensitif ke Teheran.
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
Importir Khawatir Pasokan Makanan Berkualitas Terganggu karena Pengecekan di Brexit
Kantor jaksa federal Jerman mengidentifikasi pria itu sebagai Abdul Hamid S. dan mengatakan ia telah di tahanan sambil menunggu penyelidikan.
Kementerian pertahanan Jerman tidak mengkonfirmasi laporan tersebut tetapi mengatakan mereka mengetahui kasus mata-mata yang sedang berlangsung yang melibatkan anggota militer.
Satu laporan secara khusus mengklaim bahwa Badan Intelijen Pusat AS (CIA) telah memberi tahu Jerman tentang kasus mata-mata yang dituduhkan.
Tuduhan mata-mata itu mengikuti keputusan Uni Eropa untuk menempatkan dua orang Iran dan satu unit intelijen Iran dalam daftar terornya. Teheran mengecam langkah itu, dengan mengatakan laporan itu palsu dan Iran berusaha melakukan operasi teroris di tanah Eropa.Keyword : IranUni EropaAmerika SerikatJerman