Selasa, 15/01/2019 06:28 WIB
Ankara - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan mitranya dari Amerika Donald Trump telah berbicara di telepon tentang nasib para pejuang Kurdi yang sempat memantik perang kata-kata antara kedua sekutu NATO.
Erdogan mengatakan kepada Trump tidak memiliki masalah dengan Kurdi di Suriah dan bahwa Ankara hanya berusaha untuk memerangi kelompok-kelompok bersenjata di negara yang dilanda perang yang mengancam keamanan nasionalnya.
"Pemimpin Turki itu membahas rencana penarikan pasukan AS dari Suriah dan pembentukan zona aman di Suriah utara yang bebas dari kelompok-kelompok bersenjata," kata sebuah pernyataan dari kepresidenan Turki, seperti dilansir Jurnas.com dari Al Jazeera.
Erdogan mengambil perkecualian kuat terhadap perintah pemerintah Trump terhadap para pejuang Kurdi terutama kekhawatiran AS tentang keamanan sekutu Kurdi-nya, yang membantu Washington melawan Islamic State Iraq and Syria (ISIS).
Turki Hentikan Semua Transaksi Ekspor dan Impor dengan Israel
Komisi I DPR: Pemerintah Perlu Dialog Multilateral Redam Konflik di Timur Tengah
Pengadilan Turki Menghukum Warga Suriah atas Pemboman Istanbul
Sekretaris pers Gedung Putih, Sarah Sanders mengatakan dalam sebuah pernyataan, "Presiden menyatakan keinginan untuk bekerja sama untuk mengatasi masalah keamanan Turki di timur laut Suriah sembari menekankan pentingnya bagi AS bahwa Turki tidak menganiaya Kurdi dan Pasukan Demokrat Suriah lainnya dengan siapa kami telah berjuang untuk mengalahkan ISIS."
Menurut Gedung Putih, Ketua Gabungan Ketua Joseph Dunford akan bertemu dengan mitranya dari Turki Yasar Guler pada hari Selasa untuk konsultasi lebih lanjut.