AS Prihatin Masih Ada Produk China di Israel

Kamis, 10/01/2019 09:31 WIB

Washington - Penasihat keamanan nasional Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, John Bolton menyuarakan keprihatinan AS tentang penggunaan peralatan telekomunikasi China di Israel.

Jurnas.com melansir dari Reuters, pernyataan Bolton itu disampaikan selama pertemuan akhir pekan dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

"Kita semua prihatin dengan pencurian kekayaan intelektual dan perusahaan telekomunikasi China yang digunakan Beijing mencuri data rahasia," kata seorang pejabat senior administrasi Gedung Putih yang diberi kepercayaan menyampaikan kepada wartawan.

Pemerintahan Trump, secara khusu mengeluarkan kebijakan membatasi penetrasi pasar Huawei Technologies Cos Ltd  dan ZTE Corp, dua pembuat peralatan jaringan terbesar di China. Kedua perusahaan itu membantah, produknya digunakan untuk memata-matai.

"Pemerintah tidak ingin ada hambatan untuk dapat berbagi informasi sensitif dengan Israel," kata pejabat itu kepada wartawan menjelang pertemuan, merujuk pada kekhawatiran tentang teknologi dan investasi China di pelabuhan Haifa, Israel.

"Kami secara khusus memasukkannya ke dalam agenda," kata sambungnya.

Pemerintah Netanyahu, memberi lampu hijau pada 2013 bagi Shanghai International Port Group China untuk mengoperasikan pelabuhan pribadi di Haifa - tempat berlabuh utama bagi Armada Keenam AS.

Sebagai tanda kemungkinan ketidaksenangan AS atas keterlibatan China di Haifa, salah satu dari kapal perang Armada Keenam pada Oktober merapat di pelabuhan Ashdod Mediterania tingkat kedua Israel, kunjungan pertama armada tersebut dalam hampir 20 tahun.

Pada Desember 2016 Huawei mengakuisisi HexaTier Israel, sebesar USD 42 juta. Teken kesepakatan ini mengikuti kunjungan ke Israel oleh CEO raksasa teknologi China.

Pada bulan yang sama juga mengakuisisi perusahaan riset TI Toga Networks untuk jumlah yang tidak diungkapkan. Menurut media Israel, ZTE telah menunjukkan minat pada sektor teknologi Israel sejak mengirim delegasi senior ke negara itu pada 2013.

Surat kabar Haaretz Israel melaporkan pada 2016 bahwa Israel memiliki kebijakan yang tidak diumumkan untuk tidak menggunakan teknologi Huwaei atau ZTE, karena khawatir tentang kemungkinan pelanggaran keamanan.

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2