Sebagian Samudera Masih Dingin

Sabtu, 05/01/2019 09:50 WIB

Jakarta - Sebagian besar lautan dunia merespon pemanasan global, tetapi penelitian baru menunjukkan masih ada kantong laut dalam di mana proses pendinginan kuno terus berlangsung.

Para ilmuwan di Lembaga Oseanografi Woods Hole dan Universitas Harvard menemukan bahwa Samudra Pasifik yang dalam masih merespons Zaman Es Kecil abad ke-16.

"Iklim bervariasi di semua rentang waktu," Peter Huybers, profesor ilmu bumi dan planet di Harvard dikutip UPI, Sabtu (05/01).

"Beberapa pola pemanasan dan pendinginan regional, seperti Zaman Es Kecil dan Zaman Pertengahan Abad Pertengahan, sudah dikenal luas. Tujuan kami adalah mengembangkan model tentang bagaimana sifat-sifat interior laut menanggapi perubahan iklim permukaan," tambahnya.

Model itu menunjukkan bahwa pendinginan kuno kemungkinan bertahan di lapisan laut yang sangat terisolasi.

Untuk menguji keakuratan model mereka, yang menyederhanakan dinamika laut, Huybers dan rekan-rekannya membandingkan hasil simulasi mereka dengan pengukuran suhu lautan yang dikumpulkan oleh ekspedisi ilmiah pada tahun 1870-an dan 1990-an.

Antara 1872 dan 1876, para ilmuwan menurunkan termometer jauh ke dalam lautan dari kapal layar kayu tiga-tiang HMS Challenger. Pada tahun 90-an, para ilmuwan dengan Eksperimen Sirkulasi Lautan Dunia mengumpulkan data suhu lautan dari seluruh dunia.

"Kami menyaring data historis ini untuk pencilan dan mempertimbangkan berbagai koreksi terkait dengan efek tekanan pada termometer dan peregangan tali rami yang digunakan untuk menurunkan termometer," kata Huybers.

Ketika para peneliti membandingkan set data dari ekspedisi yang dipisahkan oleh lebih dari seabad, mereka menemukan lapisan permukaan telah menghangat, seperti yang diharapkan, tetapi lapisan yang dimulai kira-kira 1,2 mil di bawah permukaan telah mendingin.

"Korespondensi yang dekat antara prediksi dan tren yang diamati memberi kami keyakinan bahwa ini adalah fenomena nyata," kata penulis studi utama Jake Gebbie, seorang ahli kelautan fisik di Woods Hole Oceanographic Institution.

Temuan baru, yang dirinci dalam jurnal Science , menunjukkan lautan menyerap panas sebanyak 30 persen lebih sedikit dari perkiraan sebelumnya.

TERKINI
Terinspirasi Lagu Taylor Swift di TTPD, Charlie Puth Segera Rilis Single `Hero` Tak Mau Punya Anak, Sofia Vergara Lebih Siap Jadi Nenek Raih Nominasi Aktor Terbaik di La La Land, Ryan Gosling Akui Sebuah Penyesalan Gigi Hadid Beri Bocoran Double Date dengan Taylor Swift dan Travis Kelce