Jum'at, 04/01/2019 21:10 WIB
London – Inggris memperingatkan Rusia terkait penahanan warga Amerika Serikat (AS) Paul Whelan, yang dituding melakukan spionase di Moskow beberapa waktu lalu.
Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt mengatakan setiap warga negara tidak boleh digunakan sebagai bidak, dalam permainan catur diplomatik.
“Individu tidak boleh digunakan sebagai bidak diplomatik,” ujar Hunt dilansir dari Reuters pada Jumat (4/1).
Sementara Sekretaris Negara AS Mike Pompeo mendesak Rusia menjelaskan penangkapan Paul, dan menuntut Moskow segera membebaskan pria berdarah Inggris tersebut.
Rusia Kirimkan Minyak ke Korea Utara Lebihi Jumlah yang Diamanatkan PBB
Pasukan Ukraina di Dekat Chasiv Yar yang Terkepung Disebut Sangat Membutuhkan Amunisi
Khawatir Sanksi AS, Bank Besar China Batasi Pembayaran Transaksi Perusahaan ke Rusia
“Kami sangat khawatir tentang Paul Whelan, kami telah menawarkan bantuan konsuler. AS memimpin dalam hal ini, karena dia adalah warga negara Inggris dan Amerika,” tegas Hunt.
Sebelumnya, Layanan Keamanan Rusia (FSB) telah menangkap seorang pria asal Amerika Serikat pada Senin (31/12), karena dicurigai memata-matai Moskow.
FSB mengatakan, pria bernama Paul Whelan tersebut ditahan tiga hari sebelumnya, namun Rusia belum memberikan rincian tentang kegiatan spionasi yang dilakukan pria tersebut. Di bawah hukum Rusia, tindak spionase diganjar hukuman 10 hingga 20 tahun penjara.
Keyword : Mata-mata Amerika Serikat Rusia