Jum'at, 28/12/2018 07:14 WIB
Damaskus - Tujuh tahun setelah ditutup, Uni Emirat Arab akan membuka kembali kedutaan besarnya di Damaskus pada Kamis (27/12) waktu setempat.
UAE menarik duta besarnya dari Suriah pada 2011 setelah meletusnya pemberontakan rakyat terhadap Presiden Bashar al-Assad, berubah menjadi perang saudara yang kini menewaskan lebih dari 360.000 orang.
Pemerintah UAE membuka keduatannya setelah melakukan kunjungan ke Damaskus yang dipandang sebagai langkah lain dalam upaya negara Arab memancin keributan Assad di negara itu setelah bertahun-tahun terisolasi diplomatik.
Dilansir dari Al Jazeera, rumor pembukaan kembali kedutaan Emirat sudah beredar dalam beberapa hari terakhir. Hal itu terkuak lewat renovasi di gedung itu.
Penyidik KPK Bawa Tiga Koper dari Kantor Setjen DPR
Hoaks! Laga Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan di Piala Asia U23 Diulang Besok
Ketua MPR: Pimpinan MPR Akan Silaturahmi Kebangsaan ke Berbagai Tokoh Bangsa
Seorang pejabat dari kementerian informasi Suriah mengundang wartawan untuk meliput acara tersebut pada pukul 1:30 siang waktu setempat (11:30 GMT) di kedutaan besar di distrik Abu Rummaneh di Damaskus tengah.
Surat kabar Suriah Al-Watan juga melaporkan keputusan tersebut. Menurut kantor berita AFP, UEA belum memiliki duta besar untuk Suriah tetapi dua diplomat diperkirakan akan menghadiri upacara Kamis.
Kementerian Luar Negeri Emirati kemudian mengatakan pembukaan kembali itu dimaksudkan untuk menormalkan hubungan antara Suriah dan UEA dan mengurangi risiko campur tangan regional dalam "urusan Arab, Suriah," menurut saluran TV milik Arab Saudi Al Arabiya.
Sebelumnya, UEA adalah salah satu dari beberapa kekuatan regional yang mendukung pejuang oposisi di Suriah, meskipun perannya kurang menonjol daripada Arab Saudi, Qatar atau Turki, kata sumber-sumber pemberontak.
Sementara pemerintah Assad, mendapat dukungan dari Rusia, Iran dan kelompok Libanon Hizbullah, di antara yang lainnya.
Keyword : Uni Emirat ArabDamaskusKedutaan Besar