Turki: Israel Pembunuh Berdarah Dingin Zaman Modern

Senin, 24/12/2018 09:40 WIB

Ankara - Pemerinah Turki mengecam pendudukan tanpa hukum Israel atas wilayah Palestina setelah perdana menteri Israel menuduh Turki melakukan pembataian terhadap Kurdi.

Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, menyebut Benjamin Netanyahu sebagai pembunuh berdarah dingin zaman modern. "Perdana menteri bertanggung jawab atas pembantaian ribuan warga Palestina yang tidak bersalah," katanya lewat akun Twitternya.

Hubunga Turki dan Israel merenggang atas berbagai masalah termasuk hukum kontroversial yang disahkan parlemen Israel pada Juli yang mendefinisikan negara itu sebagai negara bangsa warga Yahudi.

Netanyahu mengatakan Presiden Recep Tayyip Erdogan tidak boleh memberi cerama kepada Israel setelah pemimpin Turki memperingatkan anak muda Turki, "Jangan menendang musuh yang telah Anda bawa ke tanah. Anda bukan orang Yahudi di Israel."

"Erdogan adalah penjajah Siprus utara, yang pasukannya membantai perempuan dan anak-anak di desa-desa Kurdi, di dalam dan di luar Turki," kata Netanyahu lewat Twitternya pada Sabtu malam.

Juru bicara dan kepala penasihat Erdogan, Ibrahim Kalin mengecam Netanyahu. Ia mengatakan, Israel harus mengakhiri pendudukan tanpa hukum atas tanah Palestina dan penindasan brutal terhadap rakyat Palestina, bukan meminta Erdogan untuk tidak mengatakan kebenaran.

"Memukul Erdogan atau menggunakan Kurdi sebagai chip politik tidak akan menyelamatkannya dari masalah rumah tangganya,"
ujar Kalin lewat Twitternya pada Minggu.

Pada 14 Desember, Erdogan juga mengatakan warga Palestina menjadi sasaran tekanan, kekerasan, dan kebijakan intimidasi yang tak kalah buruk dari penindasan yang dilakukan terhadap warga Yahudi selama perang dunia kedua merujuk pada Holocaust.

Hubungan Turki-Israel telah tegang sejak Ankara memerintahkan duta besar Israel untuk meninggalkan Turki pada bulan Mei atas pembunuhan demonstran di sepanjang pagar pemisah antara Israel dan Jalur Gaza.

Erdogan, yang menganggap dirinya sebagai juara Palestina, sebelumnya telah mengkritik Israel, menyebutnya sebagai "negara paling rasis dan rasis di dunia" pada bulan Juli.

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2