Kemelut Brexit: Backstop hingga Brexit Tandingan

Senin, 17/12/2018 19:01 WIB

London – Keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit) masih berjalan alot. Belum pula tuntas soal Klausul Backstop, kini Perdana Menteri Theresa May dibayang-bayangi oleh rencana Brexit tandingan atau Brexit kedua, yang berhembus kencang dari parlemen.

“Pemungutan suara rakyat baru akan berbeda dari referendum pada 2016, karena kami sekarang tahu lebih banyak tentang apa yang dimaksud Brexit,” ujar Margaret Beckett, anggota parlemen dari Partai Buruh, dan pendukung `Suara Rakyat` dilansir dari AFP.

Tak hanya Margaret, rencana itu ternyata juga diamini oleh puluhan anggota parlemen lainnya. Ada usulan untuk memberikan suara sepenuhnya kepada publik.

May bereaksi. Pada Senin (17/12), dia menegaskan agar Brexit tandingan tidak dilakukan. Dia menyebut tindakan itu berpotensi mengancam integritas politik dalam negeri.

“Mari tidak mengkhianati keyakinan rakyat Inggris, dengan mencoba mengadakan referendum lain,” kata May dalam pidatonya yang dirilis oleh Downing Street.

“Hal itu dapat menimbulkan kerusakan yang tak dapat diperbaiki terhadap integritas politik kita,” lanjutnya.

Inggris memilih meninggalkan Uni Eropa dalam referendum yang digelar pada 2016 lalu. Secara resmi, negara kerajaan itu akan keluar pada 29 Maret tahun depan.

Namun di tengah jalan, muncul pertanyaan terkait status perbatasan Irlandia. Perdebatan itu menghasilkan kesepakatan dengan Uni Eropa, di mana pergerakan barang antara Irlandia yang masuk teritorial Inggris dengan Irlandia Utara yang masuk Uni Eropa tetap berjalan seperti biasa.

Kesepakatan ini mendapatkan sayup-sayup pertentangan dari parlemen. Lewat KTT Brussels pekan lalu, May merayu Uni Eropa agar dilakukan negosiasi ulang, serta permintaa meyakinkan parlemen Inggris. Namun sayang, permohonan May tertolak.

Untuk memastikan Brexit beserta Klausul Backstopnya disetujui parlemen, May menundang pemungutan suara hingga bulan depan. Menurut AFP, jika proposal Brexit May tetap gagal disetujui, maka Inggris terancam bercerai dari Uni Eropa tanpa kesepakatan.

“Para ahli memperingatkan dapat menyebabkan gangguan perdagangan yang serius dan memicu krisis keuangan,” tulis AFP.

TERKINI
Sweater `Buluk`Kim Kardashian Dianggap tak Matching dengan Gaun Glamor Met Gala 2024 Protes Perang Israel di Gaza, Bendera Palestina Berkibar di Kampus-kampus Spanyol Sibuk Bantu Banjir di Brasil, Gisele Bundchen Absen di Met Gala 2024 Victoria Beckham Rancang Gaun Renda Phoebe Dynevor di Met Gala 2024