Rabu, 12/12/2018 18:10 WIB
Jakarta - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi dinilai sedang melakukan penetrasi dan ekspansi ke jantung lawan. Hal itu menyikapi pemindahan posko BPN Prabowo-Sandi ke Jawa Tengah (Jateng).
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, pemindahan posko BPN Prabowo-Sandi dalam rangka menjinakkan mental lawan di kandang Banteng.
"Saya pikir ini adalah sesuatu yang normal, Prabowo-Sandi sedang berupaya memperkecil ketimpangan (margin/gap) elektoral di Jawa Tengah," kata Pangi, melalui pesan singkatnya, Jakarta, Rabu (12/12).
Prabowo-Sandi, kata Pangi, paling tidak mencoba mengimbangi suara Jokowi di Jateng. "Sulit memang karena medannya ngak mudah, punya tantangan tersendiri. Namun sepertinya BPN Prabowo-Sandi sedang melakukan cek ombak," katanya.
Perubahan UU Desa, Kades Bakal Dapat Uang Pensiun
Dewas KPK Tetap Gelar Sidang Etik Meski Nurul Ghufron Gugat ke PTUN
KPK Berpeluang Tetapkan Keluarga SYL Tersangka TPPU
Pada pemilu 2014, perolehan suara Jokowi-JK jauh lebih unggul sebesar 12.959.540 (66,65 persen) dibandingkan suara Prabowo-Hatta sebesar 6.485.720 (33,35 persen).
Dalam strategi pendekatan polical marketing, lanjut Pangi, penentuan peta wilayah zonasi pemenangan berdasarkan aspek pemilih paling potensial yang terdiri dari variabel kepadatan penduduk dan konsentrasi pemilih.
"Saya ingin katakan, Jawa jadi rebutan karena jumlah penduduknya besar dan padat, sehingga suara pemilih Jawa menjadi penentu," katanya.
Untuk itu, lanjut Pangi, zona pertempuran primer, ini menjadi zona wilayah prioritas utama seperti Jawa Tengah. Kedua, zona pertempuran sekunder, jelas ada target minimal yaitu bagaimana mengimbangi suara Jokowi.
"Agar Prabowo tidak kalah telak. Belajar dari kekalahan telak Prabowo-Hatta pada Pilpres 2014 di Jawa Tengah," katanya.
Keyword : Pilpres 2019Jokowi-MarufPrabowo-Sandiaga