Selasa, 27/11/2018 08:01 WIB
Tehran - Pemerintah Iran mengatakan, Perusahaan Petroleum Nasional China (CNPC) akan mengambil alih peran Total Prancis dalam proyek pembangunan gas alam Pars Selatan Iran.
Demikian kata Menteri Perminyakan Iran, Bijan Zanganeh, Minggu (25/11).
Perusahaan Total sebelumnya sudah menandatangani kontrak senilai USD4,9 miliar atau sekitar Rp71 triliun untuk membangun ladang gas yang luas South Pars. Pembangunan itu sudah memasuki tahan ke 11.
Perusahaan Prancis keluar dari proyek tersebut, setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menarik secara sepihak Gedung Putih dari kesepakatan nuklir Iran yang ditandatangani pada 2015 antara Iran dan beberapa negara lain.
Dikepung Drone dan Polisi, Pemerintah AS Bungkam Aksi Mahasiswa Pro-Palestina
Tersangka Gembong Kejahatan Dunia Maya asal Rusia Hadapi Persidangan di California
Protes Mahasiswa anti-Perang di AS dan Penggerebekan Polisi Kacaukan Rencana Kelulusan
Langkah itu telah diperkirakan oleh banyak pihak dan Gedung Putih siap menjatuhkan sanksi terhadap Iran dan perusahaan yang melakukan bisnis dengan Iran.
Total mengaku tidak punya pilihan selain keluar dari proyek tersebut. Sementara itu, Zanganeh mengatakan, pihaknya sedang melakukan negosiasi CNPC mengenai waktu pengerjaan proyek gas tersebut.