Minggu, 18/11/2018 08:59 WIB
Washington - Laporan terbaru menunjukkan bahwa pemerintah Amerika Serikat (AS) telah membuat kesimpulan akhir yang tidak akurat, demikian kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Heather Nauert dalam sebuah pernyataan pada Sabtu waktu setempat.
Pernyataan itu menyusul laporan di media AS bahwa CIA menahan Putra Mahkota Saudi, Mohammad bin Salman, yang bertanggung jawab atas pembunuhan 2 Oktober, menurut jaringan berita Aljazeera.
"Masih ada banyak pertanyaan tak terjawab sehubungan dengan pembunuhan Tuan Khashoggi," kata Nauert dalam pernyataannya.
"Departemen Luar Negeri akan terus mencari semua fakta yang relevan. Sementara itu, kami akan terus berkonsultasi dengan Kongres, dan bekerja dengan negara-negara lain untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang terlibat dalam pembunuhan Jamal Khashoggi," sambungnya.
Protes Kampus Jadi Tantangan Kampanye Terpilihnya Kembali Biden dan Partai Demokrat
Ukraina Mundur dari Tiga Desa di Timur, Zelenskiy Memohon Bantuan Senjata
Korea Selatan Tingkatkan Kewaspadaan Diplomatik dengan Alasan Ancaman Korea Utara
The Washington Post mengatakan, CIA telah menyimpulkan bahwa Pangeran Mahkota Saudi Mohammad bin Salman memang memberi perintah untuk membunuh wartawan itu.
Agen mata-mata Amerika belum memberikan komentar perihal laporan tersebut. Sementara itu, kedutaan Saudi di Washington mengatakan penilaian CIA salah.
Jika benar, maka temuan CIA adalah pernyataan kedua dari keterlibatan putra mahkota setelah Turki mengatakan perintah untuk membunuh datang dari pejabat tingkat tertinggi di kerajaan.
Arab Saudi mengakui Jamal Khashoggi terbunuh di dalam konsulatnya di kota Istanbul Turki, saat memasuki gedung pada 2 Oktober untuk mengurus dokumen pernikahannya.
Setelah berminggu-minggu membantah terlibat dalam pembunuhan pria 59 tahun itu, kerajaan akhirnya mengakui bahwa pembunuhan itu direncanakan. Keberadaan tubuhnya masih belum diketahui.
"Tim yang dikirim dari Arab Saudi untuk membunuh kolumnis Washington Post Jamal Khashoggi di Istanbul merencanakan pembunuhan mereka secara metodis, bertentangan dengan temuan kunci dari kantor kejaksaan Saudi," lapor surat kabar Turki.
Abdulkadir Selvi, kolumnis di Hurriyet, mengatakan pemerintah Turki memiliki rekaman audio 15 menit di mana tim Saudi dapat didengar membahas dan meninjau rencana mereka, dan mengingatkan satu sama lain tentang tugas mereka.
"Ada juga bukti dari periode setelah pembunuhan. Turki memiliki panggilan telepon internasional yang dibuat oleh 15 anggota skuad Arab Saudi," tulisnya.
Selvi mengatakan bukti terkuat dari sifat pembunuhan yang direncanakan sebelumnya dapat didengar dalam rekaman audio tujuh menit yang laporkan bulan lalu. Dalam rekaman itu, upaya putus asa Khashoggi disebut terdengar dengan jelas.
Keyword : Jamal Khashoggi Arab Saudi Donald Trump