Kamis, 15/11/2018 07:42 WIB
Yerusalem - Hamas menyebut pengunduran diri Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman sebagai kemenangan politik Gaza, di tengah upaya gencatan senjata yang tidak menenangkan.
Juru bicara kelompok Palestina, Sami Abu Zuhri mengatakan pengunduran diri Lieberman mengisyaratkan pengakuan kekalahan dan kegagalan untuk menghadapi perlawanan Palestina.
Dilansir Al Jazeera, Lieberman mengundurkan diri sebagai bentuk protes atas gencatan senjata yang ditengahi Mesir yang dicapai dengan kelompok-kelompok bersenjata di Gaza.
Gencatan senjata itu, yang diumumkan pada Selasa (13/11) oleh faksi-faksi yang dipimpin Hamas, dengan tujuan mengakhiri dua hari serangan udara Israel ke Gaza setelah operasi rahasia Israel di wilayah itu, yang balas faksi Palestina dengan tembakan roket.
Protes Mahasiswa anti-Perang di AS dan Penggerebekan Polisi Kacaukan Rencana Kelulusan
Turki Hentikan Semua Transaksi Ekspor dan Impor dengan Israel
Kedutaan Besar Palestina Mencari Status Sementara Warga Gaza yang Masuki Mesir selama Perang
Setidaknya 15 warga Palestina dan dua orang Israel tewas dalam dua hari dalam kekerasan terburuk yang terjadi dalam dua tahun.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mendukung gencatan senjata. Ia mengatakan bahwa negaranya harus melakukan hal yang benar.
Sebelumnya seorang nelayan Palestina di Gaza bunuh Israel, padahal gencatan senjata sudah diberlakukan. Serikat nelayan mengatakan pria berusia 20 tahun itu bekerja di pantai dekat pagar maritim darat yang memisahkan Gaza dari Israel saat ditembak di bagian perut.