Kamis, 15/11/2018 05:30 WIB
Jakarta – Sebagai pegawai kantoran, bekerja delapan hingga sembilan jam dalam sehari bukan hal yang aneh. Bahkan di Jakarta, waktu yang dibutuhkan untuk berangkat dan pulang lebih dari sembilan jam, karena harus berjibaku dengan kemacetan.
Dengan kesibukan tersebut, olahraga menjadi rutinitas yang akhirnya harus dikorbankan. Padahal tubuh seharusnya diberi porsi olahraga, agar terhindar dari penyakit macam diabetes, obesitas, hingga stroke.
Pelatih pelari profesional Andriyanto mengatakan, pada dasarnya pekerja kantoran bisa menyiasati jadwal berlari di sela-sela aktivitas. Misalnya di pagi hari, pekerja bisa bangun lebih awal untuk berolahraga selama 30 menit sebelum mandi dan sarapan pagi.
“Sempatkan. Tidak ada alasan tidak bisa, karena hanya soal manajemen waktu. Bangun lebih awal, kemudian olahraga, setelah itu mandi dan mulai aktivitas kantor,” kata Andriyanto dalam konferensi pers BFI Run 2019 di Plaza Senayan, Jakarta, pada Rabu (14/11).
Gempa Garut terasa hingga Jakarta, Sabtu Malam
MUI DKI Jakarta 2023-2028 Gelar Mukerda Pertama
Dasco Pastikan Daftar Kabinet Prabowo-Gibran yang Beredar Tidak Benar
Pun, jika tidak sempat berolahraga lari pada pagi hari, pekerja kantoran bisa menggesernya menjadi sore hari sepulang dari kantor.
“Kalau sore hari tidak bisa juga, mau tidak mau harus punya gym membership agar bisa ke gim pada saat makan siang,” terangnya.
Tips lainnya juga diberikan oleh brand ambassador Sally Tanudjaja. Pelari sekaligus ibu tiga orang anak asal Bandung ini selalu menyempatkan diri berlatih lari setiap pagi, setelah anak-anaknya berangkat ke sekolah.
“Saya bisa latihan sejam atau dua jam. Sampai siang sudah ada di rumah,” ujar Sally kepada awak media.
Sementara Race Direktur RunID Bertha Gani menyebut lari merupakan olahraga yang paling mudah dilakukan. Dibandingkan dengan olahraga lainnya, lari menurutnya akan tetap mendapatkan tempat di tengah masyarakat.
Satu hal yang membuat Bertha enggan melepas hobinya berlari ialah sensasi berkeringat, yang dia rasa berbeda, dan sulit ditemukan pada olahraga lain.
“Keringatnya itu ngangenin. Lain dari olahraga lain. Saya percaya lari akan lebih lama dari tren olahraga yang lain,” kata Bertha.
Sentuhan Berbeda BFI Run 2019
PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) kembali menggelar ajang tahunan BRU Run, yang akan dilaksanakan pada 7 April 2019 di Aeon Mall, BSD City, Tangerang Selatan, Banten.
Kegiatan ini terbuka untuk umum dengan tiga kategori lari yang dilombakan, antara lain 21,1 Kilometer (Half Marathon), 10 Kilometer, dan 5 Kilometer.
Adapun pendaftaran telah dibuka sejak 12 November lalu, dan akan berakhir pada Maret tahun depan, dengan target peserta 6.000 orang secara keseluruhan.
Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono mengatakan, penutupan bisa dilakukan lebih awal, bila jumlah kuota masing-masing kategori sudah terpenuhi, seperti halnya kategori Half Marathon, yang sudah ludes terjual per hari ini.
“Kami memberikan program berupa Gold Coast Marathon Challenge bagi peserta kategori Half Marathon. Sepuluh peserta yang beruntung, dapat menjajal lari full marathon di ajang Gold Coast Marathon 2019, dan dibiayai oleh BFI Finance, bagi yang berhasil menyelesaikan waktu lari di bawah dua setengah jam,” terang Sudjono kepada awak media.
Sementara sebelum pelaksaan lomba, BFI Run 2019 membuka beberapa sesi run clinic, yang dimaksudkan untuk membantu para peserta berlatih dengan teknik yang benar, sesuai kategori yang akan diikuti.
“BFI Run 2019 menjadi lomba lari dengan fasilitas lengkap dari semua sisi. Tentu saja perlindungan bagi peserta selama lomba juga menjadi perhatian kami. Untuk itu, kami menggandeng mitra asuransi untuk memberikan proteksi kepada seluruh peserta,” papar Direjtur Bisnis BFI Finance Sutadi.
Sutadi menambahkan, dalam kesempatan sama BFI Run 2019 juga memperkenalkan produk pembiayaan BFI Leisure, yakni fasilitas pembiayaan untuk paket perjalanan wisata, guna memfasilitasi peserta yang berasal dari luar kota yang hendak mengikuti lomba.
Keyword : Olahraga LariBFI Run 2019Hidup Sehat