Minggu, 11/11/2018 12:12 WIB
Berlin – Josef Schuster , kepala Dewan Pusat Yahudi Jerman menyatakan sikap prihatin atas meningkatnya intoleransi dan kekerasan terhadap umat beragama minoritas, imigran, dan pencari suaka.
Pernyataan Schuster itu sampaikan dalam sebuah upacara di sinagog Berlin, peringatan ke-80 Kristallnacht, gelombang kekerasan anti-Yahudi yang kejam pada tahun 1938, Jumat (9/11) waktu setempat.
"Ini adalah skandal bahwa semakin banyak masjid dirusak oleh slogan kebencian atau diserang dalam skala besar," kata Schuster, dilansir Anadolu.
Schuster menyatakan keprihatinan atas peningkatan serangan xenophobia dalam beberapa tahun terakhir, yang sering menargetkan orang Yahudi, Muslim, imigran dan pengungsi.
MU Belum Rela Berpisah dengan Greenwood
Gerindra Tegaskan Tak Punya Masalah dengan PKS
Haaland Sebut Peran Pep di Balik Quadtrick Kontra Wolves
"Hal-hal seperti itu terjadi di Jerman pada 2018 adalah memalukan bagi negara kami," katanya.
Schuster menuduh partai sayap kanan Alternatif untuk Jerman (AfD) tengah menghasut kebencian terhadap pencari suaka dan Muslim.
"Mereka adalah provokator spiritual," katanya.
Jerman dilanda peningkatan kasus Islamophobia dan kebencian terhadap para migran dalam beberapa tahun terakhir yang dipicu propaganda dari partai-partai sayap kanan dan populis, yang telah mengeksploitasi ketakutan atas krisis pengungsi dan terorisme.
Sekitar 950 Muslim dan institusi Muslim diserang pada tahun 2017, menurut sumber resmi.
Setidaknya 33 Muslim terluka dalam serangan ini. Termasuk serangan terhadap wanita Muslim mengenakan jilbab dan serangan terhadap masjid dan lembaga Muslim lainnya.