Sabtu, 03/11/2018 08:24 WIB
Washington - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, perintah untuk pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi pesanan dari pejabat tingkat atas pemerintah Arab Saudi.
Dalam sebuah opini yang dipublikasikan di The Washington Post, Erdogan mengatakan Turki tahu para pelaku termasuk di antara 18 tersangka yang ditahan di Arab Saudi.
"Kami juga tahu bahwa orang-orang itu datang untuk melaksanakan perintah mereka: Bunuh Khashoggi dan pergi. Akhirnya, kami tahu bahwa perintah untuk membunuh Khashoggi berasal dari pejabat tertinggi pemerintah Saudi," kata Erdogan, Jumat (2/11).
Khashoggi, seorang nasionalis dan kolumnis Saudi untuk The Washington Post, menghilang 2 Oktober setelah memasuki Konsulat Saudi di Istanbul untuk mengurus dokumen persiapan pernikahannya.
Begitu di dalam konsulat tersebut, pria 59 tahun itu langsung dicekik dan kemudian dipotong-potong, menurut kantor Kejaksaan Istanbul.
Presiden Erdogan mengatakan upaya Turki memimpin dunia untuk mengingat bahwa Khashoggi tewas dalam darah dingin oleh regu kematian yang sudah direncanang sedemikian rapih.
"Namun ada yang lain, tidak kurang signifikan pertanyaan yang jawabannya akan membuka pemahaman kita tentang tindakan menyedihkan ini," kata Erdogan, termasuk keberadaan tubuh Khashoggi, identitas kolaborator lokal yang diberi jenazahnya, dan yang memerintahkan pembunuhan.
"Sayangnya, pihak berwenang Saudi menolak untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu," kata Erdogan, yang berjanji untuk terus mengajukan pertanyaan, yang menurutnya sangat penting untuk penyelidikan Turki ke dalam pembunuhan itu. (aa)
DPR Dukung Strategi Mitigasi Kemenag Wujudkan Haji Ramah Lansia di 2024
RI-Saudi Cek Kesiapan Layanan Fast Track di Surabaya dan Solo
Anggota DPR: Perlu Ada Perubahan Regulasi untuk Akomodir Umrah Backpacker
Keyword : Jamal Khashoggi Arab SaudiKasus Pembunuhan