Mesir Bantah Siksa Warga AS di Penjara

Selasa, 16/10/2018 08:35 WIB

Jakarta - Pihak berwenang Mesir membantah laporan Human Rights Watch yang mengklaim bahwa mereka menghilang, menyiksa dan menyembunyikan seorang warga negara Amerika-Mesir.

The State Information Service (SIS), yang berafiliasi dengan presiden Mesir, mengatakan bahwa laporan itu bias, dipolitisasi, tidak profesional dan tidak didokumentasikan karena mereka menyembunyikan dan mendistorsi fakta-fakta.

Human Rights Watch (HRW) mengatakan pada Kamis lalu bahwa pihak berwenang Mesir secara paksa telah menghilangkan seorang sopir limusin berketurunan Mesir-Amerika, dan menyiksanya serta menahannya diam-diam selama empat bulan.

Dilansir Memo, pria itu diidentifikasi sebagai Khaled Hassan, 41, yang menyatakan bahwa dia memberikan tuduhan penyiksaan rinci, termasuk dua tuduhan perkosaan.

Wakil Direktur Timur Tengah dan Afrika Utara di Human Rights Watch Michael Page mengatakan penghilangan dan tuduhan mendadak Hassan tentang penyiksaan dan penolakan pemerintah memperkuat kenyataan bahwa pasukan keamanan Mesir beroperasi dengan kekebalan hukum.

"Khaled Hassan telah mampu membawa rincian yang mengerikan tentang perlakuannya terhadap tahanan, tetapi ribuan lainnya yang ditahan di penjara Mesir belum dapat menceritakan kisah mereka."

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2