Jum'at, 12/10/2018 11:40 WIB
Ankara – Arab Saudi masih bungkam seribu bahasa di tengah desakan Turki dan Amerika Serikat, untuk menjelaskan perkara dugaan pembunuhan atas jurnalis Jamal Khashoggi, di Konsulat Saudi, Istanbul, Turki pekan lalu.
Sebelumnya pejabat Turki mengatakan bahwa Khashoggi telah dibunuh oleh 15 orang “tim pembunuh”, yang tiba menggunakan dua pesawat. Riyadh berkilah, menyebut Khashoggi keluar konsulat dalam keadaan aman.
Kecurigaan terus berlanjut. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meminta Konsulat Saudi membeberkan rekaman kamera CCTV pada hari ketika Khashoggi menghilang.
Dalam pernyataannya, Erdogan pesimistis konsulat Saudi tidak mengetahui kejadian yang menimpa jurnalis Washington Post tersebut.
Turki Hentikan Semua Transaksi Ekspor dan Impor dengan Israel
Pengadilan Turki Menghukum Warga Suriah atas Pemboman Istanbul
Sebelum Ada Gencatan Senjata di Gaza, Turki akan Berlakukan Pembatasan Ekspor ke Israel
“Bahkan, seekor nyamuk dan lalat yang terbang pun akan tertangkap oleh kamera mereka. Saudi punya sistem paling canggih,” ujar Erdogan.
Tudingan Erdogan, lagi-lagi dibantah oleh Saudi. Dikatakan bahwa kamera CCTV pada hari kejadian sedang tidak berfungsi.
“Klaim pembunuhan itu tidak berdasar,” demikian pernyataan Konsulat Saudi.
Desakan lainnya juga disuarakan oleh Presiden AS Donald Trump. Kepada awak media, Trump menegaskan akan menyelidiki masalah tersebut hingga ke akar-akarnya.
“Kami tidak akan membiarkan ini terjadi. Kami sangat keras, kami punya penyidik yang akan bekerja sama dengan Turki,” tegas Trump.
Keyword : Turki Khashoggi Arab Saudi