Jum'at, 28/09/2018 13:50 WIB
Yerusalem – Presiden Palestina Mahmud Abbas menolak tawaran Amerika Serikat (AS) sebagai satu-satunya mediator konflik negaranya dengan Israel. Pernyataan itu dilontarkan sehari setelah Presiden AS Donald Trump merencanakan perdamaian yang adil bagi kedua negara.
“Kami tidak akan menerima mediasi tunggal dalam proses perdamaian,” tegas Abbas saat berpidato dalam sidang Majelis Umum PBB, Kamis (27/9) dilansir dari AFP.
Abbas menilai, Trump maupun AS bukanlah mediator yang netral. Bagaimana pun, AS merupakan negara pertama yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, yang berujung pada pemindahan kedutaan besarnya dari Tel Aviv.
“Dengan semua keputusan ini, pemerintah AS telah mengingkari komitmennya, bahkan merusak solusi dua negara,” lanjut Abbas.
Prabowo Suarakan Ketidakadilan Negara Barat, Bandingkan Palestina dan Ukraina
Mahasiswa Memblokir Universitas Sciences Po Paris karena Perang Gaza
Kepala Intelijen Militer Israel Mengundurkan Diri karena Kegagalan pada 7 Oktober
“Sungguh ironi bola Amerika masih bicara soal apa yang mereka sebut kesepakatan abad ini,” ujarnya lagi.
Sebelumnya Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memuji rencana perdamaian baru yang diinisiasi oleh AS. Rencana Trump menurut Netanyahu sebagai bentuk dukungan yang tak tergoyahkan.
Keyword : Palestina Israel Amerika Serikat