Di Pandeglang Kementan Kucurkan Bantuan Petani Miskin

Kamis, 13/09/2018 19:55 WIB

Pandeglang - Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian memberikan bantuan Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (Bekerja) kepada RTM (Rumah Tangga Miskin) di Desa Madalsari, Pandeglang Banten.

Bantuan berupa ayam, pakan, sarana, obat dan vitamain diberikan langsung Dirjen PKH I Ketut Diarmita pada Kamis (13/9) disaksikan Bupati Pandeglang dan unsur muspida lingkup pemda Pandeglang, Penanggungjawab lokasi Bekerja lingkup Kementan, Kepala Dinas/Kelembagaan Peternakan/Pertanian Provinsi/Kabupaten.

I Ketut menyampaikan, Kabupaten Pandeglang merupakan satu dari 19 Kabupaten dari 10 Provinsi wilayah Program Bekerja. Pemilihan 10 Provinsi dan 19 Kabupaten ini selain berdasarkan jumlah RTM yang ada, juga berdasarkan respon positif Pemerintah Daerah dalam mendukung Pembangunan Pertanian.

"Berbahagialah Bapak Ibu yang mempunyai pemimpin daerah yang responsif," ungkap I Ketut.

Lebih lanjut I Ketut menjelaskan, Pemerintah saat ini memiliki berbagai program penanggulangan kemiskinan yang terintegrasi mulai dari program penanggulangan kemiskinan berbasis bantuan sosial, pemberdayaan masyarakat, serta pemberdayaan usaha kecil yang dijalankan oleh berbagai elemen Pemerintah salah satunya Kementerian Pertanian.

Untuk mendukung program tersebut, Ditjen PKH memberikan bantuan ternak dan pendampingan.

"Tujuan dari bantuan ini adalah untuk meningkatkan penyediaan protein hewani dan pendapatan Rumah Tangga," ungkap I Ketut.

Ia sebutkan, secara nasional bantuan ternak ayam pada Program Bekerja ditargetkan bagi 190.000 RTM. Di Kabupaten Pandeglang dialokasikan bantuan ternak ayam untuk 2.254 RTM dengan jumlah ayam sebanyak 112.700 ekor ayam.

Ditjen PKH membantu 1.700 RTM dengan 85.000 ekor ayam, 510 Ton pakan dan obat-obatan 1.700 paket. Sisanya untuk 554 RTM dengan 27.700 ekor ayam dan paket pakan serta obat-obatan dari Badan Pengembangan SDM Pertanian.

"Bantuan dari Ditjen PKH telah terealisasi sebanyak 59,8 persen atau 50.850 ekor dengan pakan 50 Ton dan 1.017 paket obat-obatan. Pads hari ini akan dibagikan untuk 254 RTM dengan jumlah ayam 12.700 ekor dan pakan 12,7 Ton. Selanjutnya kekurangannya akan dibagikan pada tanggal 18 dan 19 September 2018 sesuai jadual dari perusahaan penyedia ayam dan pakan.

"Saya berharap sekali lagi kepada Tim Program Bekerja Kabupaten Pandeglang dapat menyelesaikan pembagian paket ayam secara baik dan tepat waktu," himbau I Ketut.

Ia berharap semua petugas pendamping yang ditunjuk dan pembina agar dapat melakukan pendampingan dan pelaporan dengan baik dan rutin.

Dirjen PKH ini kembali mengingatkan bahwa keberhasilan program ini sangat tergantung pada kesungguhan penerima bantuan dalam mengembangkan ternak ayam yang diterima.

"Peliharalah ternak dengan tatacara yang baik, memperhatikan waktu dan jumlah pemberian pakan, serta mengendalikan penyakit," kata I Ketut.

"Jika terjadi permasalahan dalam beternak jangan segan segan untuk mencari pertolongan kepada petugas lapangan yang terdekat," tambahnya.

I Ketut mengungkapkan, dengan mengembangbiakan ternak, maka dari hari ke hari ternak akan bertambah besar, bertelur, dan bertambah banyak. Selain menambah konsumsi protein untuk keluarga Ia katakan bahwa beternak juga dapat menambah pedapatan. Selain itu juga berkontribusi dakam pemenuhan sumber protein hewani.

Dengan peran itu, adalah keniscayaan jika suatu saat nanti dan tidak perlu lama, Indonesia dapat mandiri dalam memenuhi kebutuhan daging nasional sehingga tidak perlu impor bakalan atau daging dalam jumlah yang besar. Bahkan dapat meningkatkan ekspor daging ayam, karena ketersediaan dalam negeri meningkat.

Sementara Bupati Pandeglang Irna Narulita, menyampaikan, melalui program Bekerja ini dia harapkan dapat menurunkan anggka kemiskinan di Indonesia khususnya di Kabupaten Pandeglang.

"Saya yakin dan percaya bahwa dengan Program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (Bekerja) dapat menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Pandeglang," ucapnya.

"Kita ingin merubah status RTM menjadi lebih baik atau tidak miskin lagi," tambahnya.

Pada kesempatan ini, Dirjen PKH juga sekaligus melakukan supervisi kegiatan upaya khusus sapi/kerbau indukan wajib bunting atau yang lebih dikenal dengan Upsus Siwab.

Dimana Provinsi Banten berdasarkan laporan sampai tanggal 8 September 2018, realisasi akseptor IB mencapai 1.852 dari target 3.900 ekor atau 48,74 persen. Realisasi kebuntingan 65,69 persen atau 2.119 ekor dari target 2.660 ekor, serta kelahiran mencapai 89,24 persen atau 1.899 ekor dari target 2.128 ekor.

"Saya berharap dalam waktu 3 bulan yang tersisa dapat dimanfaatkan dengan baik untuk pencapaian target," himbau I Ketut. Menurutnya capaian ini suatu karunia dan berkah, sehingga harus dikawal terus agar bisa berhasil sesuai dengan harapan.

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2