Jum'at, 31/08/2018 06:01 WIB
Jakarta – Dalam rangka perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-15, Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) kembali menegaskan visi Indonesia bebas kanker payudara stadium lanjut pada 2030.
Ketua YKPI Linda Agum Gumelar mengatakan, target tersebut hanya bisa terpenuhi bila kesadaran diri masyarakat memeriksakan diri secara dini terus tumbuh.
Caranya, lanjut Linda, yakni dengan melakukan periksa payudara sendiri (sadari), atau periksa payudara secara klinis (sadanis), guna mendeteksi adanya benjolan.
“Sadari pintu awal mendeteksi adanya kelainan kanker payudara,” terang Linda kepada Jurnas.com di sela-sela perayaan HUT YKPI ke-15 di Jakarta.
Berjuang Melawan Kanker Payudara, Shannen Doherty Percaya Keajaiban
Supermodel Linda Evangelista Ungkap Pengalamannya Jadi Penyintas Kanker Payudara
Butuh Political Will yang Kuat untuk Atasi Kendala dalam Pengobatan Kanker Payudara
Linda mengimbau masyarakat memanfaatkan akses pemeriksaan mammografi gratis yang diadakan oleh Unit Mobil Mammografi (UMM) YKPI. Program tersebut, hingga saat ini sudah memeriksa lebih dari 10 ribu pasien.
“Dari pemeriksaan sepanjang 2016-2018, 14,7 persen dicurigai jinak, 2,7 persen diucrigai ganas,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Linda juga mengingatkan masyarakat untuk tidak menempuh pengobatan alternatif atau herbal. Pasalnya, selama ini pengobatan herbal belum terbukti menyembuhkan pembunuh nomor dua di dunia tersebut.
“Jangan sampai nanti sudah borok, sudah stadium lanjut, baru pergi ke dokter. Padahal kalau ke dokter sejak awal, angka harapan hidup pasti tinggi,” tandasnya.
Keyword : YKPI Kanker Payudara