Rabu, 29/08/2018 15:20 WIB
Baghdad - Utusan khusus Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Brett McGurk, mendesak para pemimpin Irak agar segera membentuk pemerintahan baru berikutnya. Hal itu disampaikan saat bertemu pemimpin Irak pada Selasa (28/8).
Pembicaraan dilakukan satu minggu sebelum parlemen mengadakan sidang pertama pada 3 September, di mana seorang ketua majelis baru - bersama dengan dua wakilnya akan dipilih.
Seorang sumber, yang tidak mau diketahui namanya karena larangan berbicara kepada media, tidak bisa mengatakan berapa lama McGurk berencana untuk tinggal di Irak.
Kasus Subversi Pemilu Trump Terhenti, Permasalahan Hukum Sekutunya Meningkat
Trump Habiskan Banyak Uang untuk Biaya Hukum; Biden Pimpin Penggalangan Dana
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Selasa pagi, McGurk bertemu dengan Wakil Presiden Irak Osama al-Nujaifi, potensial kandidat untuk jabatan ketua parlemen.
Dalam pernyataan lebih lanjut, kantor al-Nujaifi mengatakan bahwa pertemuan telah menyelesaikan perkembangan politik terbaru dan pembicaraan yang sedang berlangsung yang bertujuan untuk menempa blok mayoritas di parlemen.
Menurut pernyataan itu, al-Nujaifi juga menekankan pentingnya menerapkan program pemerintah yang layak dan menyediakan layanan yang memadai bagi masyarakat.
Pada Senin, pejabat pemerintah mengumumkan bahwa parlemen yang baru-baru ini terpilih di Irak akan mengadakan sidang pertama pada 3 September.Menurut konstitusi Irak, majelis akan diberi 30 hari untuk memilih presiden berikutnya.
Presiden yang baru akan membentuk blok terbesar di parlemen dengan menyusun pemerintahan, yang kemudian harus dirujuk kembali ke parlemen untuk disetujui. (aa)
Keyword : Irak Amerika Serikat Donald Trump