Menengok Bank Sampah di Pulau Untung Jawa

Rabu, 29/08/2018 12:26 WIB

Jakarta - Pertama kali mendarat di Pulau Untung Jawa kesan pertama ialah bersih, hampir di setia sudut terdapat tiga macam tempat sampah sesuai fungsinya. Sebagai daerah wisata yang letaknya di perairan laut Jakarta, Kabpaten Kepulauan Seribu menanggung beban berat sampah plastik.

Dalam acara bersih sampah yang pernah dilakukan Kementrian Koordinator Bidang Kemaritian (Kemenko Maritim) sebanyak 69 persen dari 142 kilogam sampah yang diangkut dari dasar laut merupakan sampah plastik yang diduga berasal dari wisatwan dan penduduk yang membuang sampah ke laut atau di darat lalu terbawa ke laut.

Mengatasi masalah sampah yang kian kompleks, warga Kelurahan Untung Jawa pun menginisiasi Bank Sampah agar masalah sampah, khususnya sampah plastik bisa teratasi.  

Ketua Bank Sampah Sakura Sukinah mengatakan pengumpulan sampah organik dilakukan oleh warga. Bank sampah berbasis warga ini rata-rata per bulan bisa mencapai 30 kilogram sampah.

Setiap dua minggu sekali beberapa jenis plastik dan sampah rumah tangga lainnya di rumah masing-masing dibawa ke bank sampah.
 
"Harga sampah per kilo mulai Rp1000-4000 ribu rupiah. Tapi kalau tembaga atau Kuningan jatuhnya tinggi bisa sampai Rp50.000," ujar Sukinah saat ditemui di Pulau Untung Jawa, Senin (27/8).

Warga yang menjadi anggota Bank Sampah disebut nasabah sampah, mereka juga mendapatkan buku tabungan sampah yang berisi barang-barang apa saja yang mereka setor.

Mekanisme menjadi nasabah dimulai dari warga mendaftarkan diri, lalu dikasih buku tabungan yang disimpan sendiri oleh nasabah.


Nah untuk pengambilan tabungan disepakati antara pengurus dengan nasabah. Bisa tiap Munggahan atau sesuai kesepakatan antara nasabah pengurus bank. "Meski secara realita ada juga warga yang mengharapkan cash," seloroh Sukinah.

Setelah ditimbang kemudian dijual ke pelapak lalu ke Recycle Business Unit (RBU) untuk dipilah-pilah sampahnya agar bisa di-recycle kembali.

Program yang dimulai sejak akhir Juli 2017 ini menurut Lurah Untung Jawa Ade Slamet telah memiliki nasabah mencapai 31 orang yang terdiri dari tiga Rukun Warga.

"Selain ada nilai ekonomis yang bisa mereka dapatkan, tujuan pentingnya ialah edukasi soal sampah. Menjaga kebiasaan mereka agar tidak buang sampah sembarangan dan memanfaatkan sampah untuk didaur ulang," tutur Ade.


 

TERKINI
Sinergi Kementan-Kodim 1910 Malinau Tingkatkan Produksi dengan Perluas Areal Tanam Baru Kejagung Bakal Sita Aset Sandra Dewi Jika Terima Uang Korupsi Timah KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Kasus Pungli KPK Sita Rp48,5 Miliar Terkait Suap Bupati Labuhanbatu