Jerman Cabut Larangan Pemasangan Simbol Nazi di Video Game

Minggu, 12/08/2018 04:46 WIB

Jakarta - Sebuah badan pengatur perangkat lunak Jerman telah mencabut larangan peletakan simbolisme Nazi di video game yang dijual dan diunduh di negara tersebut.

Badan Pengaturan Diri Perangkat Lunak Hiburan, kelompok pemeringkat industri yang dikenal sebagai USK, mengumumkan pada Kamis bahwa permainan termasuk simbol terlarang sekarang dapat dijual dengan rating yang sesuai, jika simbolisme melayani tujuan artistik atau ilmiah atau digunakan dalam konteks historis .

Perubahan ini terjadi setelah video game Wolfenstein II: The New Colossus dirilis tahun lalu untuk menjadi perdebatan. Game itu menggambarkan alam semesta alternatif di mana Nazi Jerman memenangkan Perang Dunia II.

Untuk versi yang dijual di Jerman, kumis penuaan Adolf Hitler dihapus secara digital, dan swastika pada spanduk diganti dengan simbol yang mirip tetapi segitiga.

Versi permainan Jerman lainnya telah diedit untuk mencegah penggambaran tanda tangan dan ikonografi Nazi.

Undang-undang di Jerman melarang publik menampilkan simbol Nazi belum diubah, tetapi interpretasi industri video dari mereka telah dikecualikan dengan alasan seni.

"Melalui perubahan dalam penafsiran hukum, permainan yang secara kritis melihat urusan saat ini dapat untuk pertama kalinya diberi peringkat oleh USK," kata direktur pelaksana USK Elisabeth Secker dalam sebuah pernyataan dilansir UPI.

"Ini telah lama terjadi untuk film dan berkaitan dengan kebebasan seni, ini sekarang benar juga halnya dengan komputer dan permainan video."

Ini merupakan indikasi bahwa video game, sebagai media budaya, akan diperlakukan sama dengan bentuk seni dan media lainnya, kata Asosiasi Industri Permainan Jerman mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Keyword : Nazi Jerman UU

TERKINI
Berbeda dengan Berkeley, UCLA Tangani Protes Mahasiswa Pro-Palestina dengan Panggil Polisi Parlemen Vietnam Dukung Pengunduran Diri Ketua di Tengah Upaya anti-Suap Protes Kampus Jadi Tantangan Kampanye Terpilihnya Kembali Biden dan Partai Demokrat Korea Selatan Tingkatkan Kewaspadaan Diplomatik dengan Alasan Ancaman Korea Utara