Eks Menlu Inggris Bakal Diselidiki Usai Ejek Wanita Bercadar

Jum'at, 10/08/2018 21:40 WIB

Jakarta - Mantan Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson akan menghadapi penyelidikan atas pelanggaran kode etik Partai Konservatif karena komentarnya yang bernada Islamofobia.

Penyelidikan independen itu akan menjadi langkah pertama dalam tindakan disipliner yang diminta oleh sejumlah anggota parlemen Tory dan organisasi independen.

Sumber-sumber dari Tory mengatakan kepada media lokal bahwa mereka telah menerima sejumlah keluhan dari anggota parlemen dan publik setelah Johnson menyebut perempuan Muslim bercadar mirip kotak surat dan perampok bank.

Berdasarkan kode etik Partai Konservatif, anggota parlemen dan individu yang menjabat di kantor publik tidak boleh menyalahgunakan posisi mereka untuk menindas, melecehkan, ataupun mendiskriminasi orang lain.

Boris Johnson telah menolak meminta maaf atas komentar-komentar yang dia keluarkan meskipun partainya telah memintanya meminta maaf. Pimpinan partai Brandon Lewis dan Perdana Menteri Theresa May telah mengkritik Johnson dan mendesaknya untuk meminta maaf.

Sementara itu, MEP Konservatif Sajjad Karim mengatakan bahwa dengan menolak minta maaf, Johnson “memposisikan dirinya sebagai pembela hak untuk mengatakan apapun sesuka hati tanpa mengindahkan konsekuensinya bagi orang lain".

Kelompok-kelompok advokasi Muslim seperti Tell MAMA dan Dewan Muslim Inggris telah meminta Partai Konservatif untuk segera menyelesaikan isu Islamofobia yang melingkungi pemimpin dan anggotanya. (AA)

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2