Minggu, 05/08/2018 12:10 WIB
Jakarta – Penggunaan obat herbal untuk pengobatan kanker payudara masih berisiko. Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) Linda Agum Gumelar mengatakan, obat herbal belum teruji secara klinis untuk menyembuhkan penyakit mematikan nomor dua di dunia tersebut.
“Seharusnya memang menempuh cara medis, karena sudah teruji secara klinis. Artinya secara internasional sudah diakui,” ujar Linda di sela-sela nonton bareng (nobar) `Si Doel The Movie` di XXI Plaza Senayan Jakarta, bersama Yayasan LIONS Club Jakarta Cosmopolitan, pada Sabtu (4/8).
“Obat herbal belum teruji klinis dapat menyembuhkan kanker,” tambahnya.
Linda tak melarang penggunaan obat herbal. Namun, menurutnya sejauh ini obat herbal digunakan hanya untuk menjaga daya tahan tubuh, bukan pengobatan.
Berjuang Melawan Kanker Payudara, Shannen Doherty Percaya Keajaiban
Supermodel Linda Evangelista Ungkap Pengalamannya Jadi Penyintas Kanker Payudara
Butuh Political Will yang Kuat untuk Atasi Kendala dalam Pengobatan Kanker Payudara
“Mungkin itu (obat herbal, Red) untuk menjaga daya tahan tubuh,” lanjut Linda.
Jika pasien tetap menginginkan penggunaan obat herbal, Linda menyarankan agar berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu. Karena obat herbal hanya untuk meningkatkan daya tahan tubuh, maka pengobatan kanker payudara perlu mendapatkan perawatan khusus.
“Harus konsultasi dengan dokter supaya sejalan dengan obat-obatan yang disarankan dokter. Jadi, hanya meningkatkan daya tahan tubuh tidak mengobati penyakit,” jelasnya.
Keyword : YKPI Kanker Payudara Linda Gumelar