Oesman Sapta: Jika Bersatu Potensi Orang Minang Sangat Luar Biasa

Minggu, 29/07/2018 10:36 WIB

Palembang - Wakil Ketua MPR Oesman Sapta melantik dan mengukuhkan Gerakan Ekonomi dan Budaya (Gebu) Minang Sumatera Selatan di Hotel Aston, Palembang, Sabtu malam (28/7). Dalam pelantikan Oesman Sapta menyebutkan organisasi Gebu Minang adalah organisasi yang berorientasi pada kampung halaman.

Oesman menuturkan ketika berdiri Gebu Minang adalah sebuah gerakan untuk menghimpun uang Rp 1000 dari orang Minang yang merantau. Uang yang dikumpulkan dari orang Minang di perantauan itu untuk membangun kampung halaman di Sumatera Barat.

"Waktu itu jumlah orang Minang di perantauan masih 2 juta orang. Uang dikumpulkan untuk membangun Minang. Ini bentuk gotong royong masyarakat Minang," kata Oesman Sapta yang juga Ketua Umum Gebu Minang.

Menurut Oesman Sapta, Gebu Minang sudah meletakan fondasi gotong royong masyarakat Minang. Dari sejarah itu, Gebu Minang menjadi organisasi yang berorientasi pada kampung halaman. Organisasi Gebu Minang sekarang bukan lagi gerakan seribu Minang tetapi menjadi gerakan ekonomi dan budaya.

"Gebu Minang sekarang telah menjadi organisasi yang besar. Jumlah orang Minang di perantauan sudah mencapai 15,5 juta orang di seluruh dunia. Kalau orang Minang bersatu menjadi potensi yang luar biasa," kata Oso, sapaan Oesman Sapta.

Dengan Gebu Minang, lanjut Oso, orang Minang tidak banyak bicara tapi memberikan bukti membantu pembangunan kampung halaman. Ia pun mengimbau keluarga Minang Sumatera Selatan untuk tidak menyerah. "Persiapkan anak-anak untuk menjadi orang sukses di masa depan," harapnya.

"Mari membangun Minang bersama-sama. Dalam keragaman orang Minang adalah orang yang bermartabat, toleran dan menghargai orang lain. Dimana bumi dipijak di sana langit dijunjung. Itulah filosofi orang Minang," imbuh Oso.

"Perjalanan kita ini sudah sembilan hari, kepentingan untuk mengawal amanat para kiyai untuk Cak Imin agar menjadi pemimpin bangsa. Para kiyai di berbagai daerah sudah berkomitmen bahwa Indonesia harus memiliki pemimpin yang berlatar belakang religius sekaligus nasionalis," papar Johan.

Namun, kata dia, semangat mendorong Cak Imin sebagai perwakilan kaum santri agar sampai pada posisi Wapres pada 2019, menjadi penyemangat tersendiri guna mengingatkan seluruh lapisan masyarakat Indonesia bahwa negeri ini butuh pemimpin yang lahir dari kalangan islam, santri.

"Nanti para santri akan menemui Cak Imin langsung di Jakarta, karena aksi ini dinawaitukan khusus untuk Cak Imin. Nanti kita tidak banyak diskusi dengan Cak Imin. Buat apa banyak diskusi? Kita hanya menyerahkan mandat para kiyai bahwa Cak Imin harus menjadi pemimpin Indonesia, dan itu harus menjadi pertimbangan pak Jokowi," pungkasnya.

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2