Kamis, 26/07/2018 08:49 WIB
Tokyo - Sejumlah anggota sekte yang melakukan serangan sarin pada 1995 silam di kereta bawah tanah Tokyo, dieksekusi pada Kamis (26/7), beberapa minggu setelah pemimpin kelompok itu digantung.
Stasiun televisi swasta NHK mengatakan setidaknya dua anggota kultus Aum Shinrikyo telah dieksekusi pada hari Kamis dini hari, sementara media lain tidak menyebutkan jumlah persis. Pemerintah pun belum memberikan konfirmasi resmi.
Dilansir dari AFP, eksekusi pada Kamis dini hari ini datang setelah otoritas menggantung Shoko Asahara dan enam dari pengikutnya awal bulan ini, pelaku yang sudah bertahun-tahun menyandang status terpidana mati. Eksekusi itu menyebabkan enam anggota Aum yang tersisa di penjara mati.
Jepang adalah salah satu dari sedikit negara maju yang mempertahankan hukuman mati, dan dukungan publik untuk itu tetap tinggi meskipun ada kecaman internasional.
AS dan Sekutu Asia Mendorong Dibentuknya Panel Baru untuk Pantau Sanksi Korea Utara
Biden dan Kishida Kemungkinan akan Bahas Proyek Kereta Peluru Texas
Prabowo temui PM Jepang bahas kolaborasi industri dan pertahanan
Serangan sarin Aum tahun 1995 di kereta bawah tanah Tokyo pada jam sibuk menewaskan 13 orang dan melukai ribuan lainnya.
Aksi tersebut menimbulkan kekacauan, dan mendorong militer bergerak menuju markas besar kultus di kaki gunung Fuji, di mana pihak berwenang menemukan sebuah pabrik yang mampu memproduksi cukup sarin untuk membunuh jutaan orang.
Anggota Aum telah dihukum karena serangan sarin tambahan di kota Matsumoto tahun sebelum serangan Tokyo, serta pembunuhan seorang pengacara anti-kultus dan keluarganya.