Kamis, 19/07/2018 10:01 WIB
Washington – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengklaim sebagai presiden paling keras terhadap Rusia. Pernyataan itu dilontarkan di tengah perdebatan Trump dan intelijennya terkait keterlibatan Rusia dalam pemilihan presiden (pilpres) AS 2017 silam.
Trump, seperti diketahui mendapatkan banyak kritik karena gagal menekan Rusia untuk mengakui perbuatanya, saat Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu di KTT Helsinki Polandia awal pekan lalu.
Dia mengatakan dia melakukan dengan sangat baik, bahkan bila dibandingkan presiden manapun yang pernah melakukannya dengan Rusia.
“Lihatlah apa yang telah kami lakukan. Lihatlah sanksi,” ujar Trump saat melakukan pertemuan di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat pada Rabu (18/7) kemarin.
Rusia Klaim Usir Tentara Ukraina dari Wilayah Seluas 547 Kilometer Persegi Tahun Ini
Pejabat Sebut Pasukan Rusia Masuki Pangkalan Militer AS di Niger
Rusia Kirimkan Minyak ke Korea Utara Lebihi Jumlah yang Diamanatkan PBB
“Saya pikir Presiden Putin tahun lebih baik daripada siapapun, termasuk media,” lanjutnya.
“Dia (Putin) seharusnya tidak senang karena tidak ada ada presiden yang tanggung di Rusia, seperti yang saya lakukan,” lanjut Trump.
Sebelumnya, Trump menjawab `tidak` ketika ditanya apakah Rusia terlibat dalam Pilpres 2017. Sementara itu intelijen AS masih tetap meyakini keterlibatan Negeri Beruang Madu tersebut.
Keyword : Amerika Serikat Donald Trump Vladimir Putin Rusia