Ali Khamenei: Iran Tak Mengandalkan Eropa

Senin, 16/07/2018 06:40 WIB

Tehran - Pemimpin Revolusi Islam Iran mendesak kabinet Rouhani menyiapkan "peta jalan ekonomi stabil" untuk menghentikan fluktuasi di negara itu. Dengan demikian warga dan aktivis ekonomi akan tahu tugas mereka dan akan segera membantu pemerintah menghadirkan rasa stabilitas dan ketenangan.

Saran Ayatollah Ali Khamenei disampaikan setelah Amerika Serikat (AS) keluar dari perjanjian nuklir 2015 dan menerapkan kembali sanksi yang kemungkinan besar akan dieksekusi pada Agustus.

"Memberdayakan sektor swasta dan menindak secara tegas pelaku korupsi adalah solusi untuk ketahan ekonomi nasional," ujar Ali Khamenei, dilansir Tehran Time, Minggu (16/7).

Sejak AS mengumumkan restorasi sanksi terhadap Iran, beberapa oportunis menyalahgunakan situasi itu untuk membeli mata uang asing, terutama dolar, dan koin emas dalam jumlah besar, yang mengarah jatuhnya mata uang nasional dan sebagai akibatnya inflasi.

Pemimpin yang berusia 78 tahun itu mengatakan, siapa pun mereka yang mengganggu pertukaran mata uang asing dan pasar emas harus dihukum.

Ayatollah Khamenei mengatakan, pemerintah harus menampilkan "kemampuan", "kompeten", dan "pekerja keras" itu sendiri karena dengan itu mereka akan membangkitkan hati warganya.

Di tempat lain dalam sambutannya, ia mengatakan, "Menampilkan kekuatan melawan orang asing, Amerika pada khususnya, adalah suatu keharusan."

Pemimpin memuji posisi Presiden Rouhani terhadap ancaman embargo minyak terhadap Iran oleh AS saat tur Eropa, mengatakan, "Menampilkan kekuatan dalam menghadapi orang asing, terutama orang Amerika, adalah sesuatu yang penting."

Sementara itu, ia menekankan perlunya meningkatkan hubungan diplomatik "dengan Timur dan Barat" kecuali "dalam beberapa kasus seperti Amerika".

Mengenai JCPOA, Ayatollah Khamenei mengatakan orang Eropa masih diminta untuk memberikan jaminan yang diperlukan untuk menyelamatkan perjanjian tetapi pemerintah "tidak boleh mengikat ekonomi negara itu dengan masalah itu".

Ia mendesak pemerintah untuk meningkatkan pengawasannya pada transaksi moneter untuk mencegah kejahatan seperti pencucian uang, dan menyarankan kabinet agar  transparan agar warga lain mengetahui masalah ekonomi yang ada.

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2