Arab Saudi Siap Tingkatkan Produksi Minyaknya

Rabu, 04/07/2018 07:50 WIB

Riyadh - Kabinet Saudi Arabia pada mendukung kesiapan kerajaan menyediakan stok minyak lebih banyak untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas pasar.

"Kerajaan siap untuk memanfaatkan kapasitas produksi cadangannya jika diperlukan untuk menghadapi perubahan di masa depan dalam tingkat pasokan dan permintaan," kata para kabinet, setelah pertemuan yang dipimpin oleh Raja Salman dikutip dari  Saudi Press Agency (SPA).

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump pada Sabtu mengatakan Raja Salman dari Arab Saudi telah menyetujui permintaannya untuk meningkatkan produksi minyak hingga dua juta barel.

Trump mengatakan kesepakatan dicapai berkomunikasi dengan Raja Saudi via telpon, meskipun tidak disebutkan secara spesifik berapa banyak jumlahnya.

"Kedua pemimpin juga membahas upaya oleh negara-negara penghasil minyak untuk mengkompensasi kekurangan pasokan yang potensial," kata media tersebut.

Klaim Trump muncul setelah Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), kelompok negara-negara penghasil minyak yang mencakup Arab Saudi, setuju untuk meningkatkan produksi sebesar satu juta barel per hari pada pertemuan awal bulan ini.

Anggota non-OPEC Rusia pada 23 Juni juga mendukung upaya itu, menutup minggu diplomasi tegang bagi blok yang mencegah keretakan yang merusak antara rival regional Iran dan Arab Saudi.

Arab Saudi adalah pengekspor minyak utama dunia dan biasanya menyimpan setidaknya 1,5 juta hingga dua juta barel per hari kapasitas cadangan, menurut Administrasi Informasi Energi AS. Ini sama dengan menghasilkan sekitar 10 juta barel minyak mentah per hari, menurut OPEC.

Dilain tempat, Administrasi Trump mendorong semua negera memotong semua impor minyak Iran mulai November saat Gedung Putih memberlakukan kembali sanksi terhadap Teheran.

Para pejabat AS menekan sekutu di Eropa, Asia dan Timur Tengah, termasuk Arab Saudi, untuk mematuhi sanksi, yang bertujuan menekan Iran untuk merundingkan perjanjian baru untuk menghentikan program nuklirnya. (Al Jazeera)

TERKINI
Berbeda dengan Berkeley, UCLA Tangani Protes Mahasiswa Pro-Palestina dengan Panggil Polisi Parlemen Vietnam Dukung Pengunduran Diri Ketua di Tengah Upaya anti-Suap Protes Kampus Jadi Tantangan Kampanye Terpilihnya Kembali Biden dan Partai Demokrat Korea Selatan Tingkatkan Kewaspadaan Diplomatik dengan Alasan Ancaman Korea Utara