Sabtu, 16/06/2018 08:59 WIB
Washington - Hampir 2.000 anak terpisah dari orang tua atau wali hukum mereka di perbatasan Amerika Serikat-Meksiko, menyusul kebijakan imigran Paman Sam.
Juru bicara Departemen Keamanan Dalam Negeri AS mengatakan, 1.995 anak-anak dipisahkan dari 1.940 orang dewasa yang melintasi perbatasan AS tanpa dokumen antara 19 April dan 31 Mei.
Sejumlah orang dewasa ditahan karena masuk tanpa dokumen ke AS, pelanggaran imigrasi, atau kemungkinan tindakan kriminal.
Semua kasus masuk tanpa dokumen sedang dirujuk untuk penuntutan pidana di bawah kebijakan "nol toleransi" yang diumumkan oleh Jaksa Agung Jeff Sessions pada Mei ini.
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Dwayne Johnson Rahasiakan Pilihannya untuk Pilpres 2024 AS Mendatang
Mantan Wapres Ekuador Dirawat di Rumah Sakit usai Penangkapan di Kedutaan Meksiko
Perpisahan adalah konsekuensi dari penuntutan ini, karena anak di bawah umur tidak dapat ditahan bersama orang tua atau wali hukum mereka.
Kebijakan tersebut mendapat kecaman dari politisi, pendukung imigrasi dan kelompok hak asasi manusia. Awal bulan ini, ribuan orang berunjuk rasa di kota-kota di seluruh AS yang mendesak Donald Trump untuk membalikkan kebijakan tersebut.
Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB pekan lalu mengatakan, praktik itu "menimbulkan campur tangan yang sewenang-wenang dan melanggar hukum dalam kehidupan keluarga, dan merupakan pelanggaran serius terhadap hak-hak anak".
Pemimpin Minoritas Rumah Nancy Pelosi menyebut kebijakan itu "memalukan" dan tidak ada pembenaran kebijakan untuk itu. Selain itu, Senator California juga mendesak administrasi Trump untuk mengakhiri "kebijakan tidak bermoral". (Al Jazeera)
Keyword : Amerika Serikat Meksiko imigran