Empat Alasan Mengapa ASI Bunda Sedikit

Minggu, 25/11/2018 21:55 WIB

Jakarta - Air Susu Ibu (ASI) adalah asupan gizi terpenting bagi bayi. Bila dibandingkan ASI dengan produk susu kalengan atau formula untuk sang buah hati, ASI tetap terunggul dan tak terkalahkan karena ASI memiliki semua kandungan zat penting yang dibutuhkan oleh bayi seperti DHA, AA, Omega 6, laktosa, taurin, protein, laktobasius, vitamin A, kolostrum, lemak, zat besi, laktoferin and lisozim yang semuanya dalam takaran dan komposisi yang pas untuk bayi.

Sayangnya tak semua ibu mampu menghasilkan banyak ASI, dan akhirnya memilih susu formula agar sang buah hati bisa tetap minum susu untuk pertumbuhan dan kesehatannya.

Sebuah riset menemukan sekitar 15 persen ibu menyusui rata-rata tiga minggu setelah melahirkan mengalami masalah produksi ASI yang sangat sedikit dan tidak bisa memenuhi kebutuhan bayinya. Nah, untuk mengatasi kekeringan ASI payudara harus dipompa setiap hari guna mengaktifkan kelenjar susu. Manajemen ASI yang buruk seperti tidak menyusui dapat mengakibatkan sedikitnya pasokan ASI. Dibawah ini ada beberapa penyebab ASI sedikit dan cara mengatasinya. 

1. Ketidakmampuan bayi menghisap ASI dengan baik membuat payudara kurang mendapatkan rangsangan untuk mengeluarkan ASI. Bayi yang lahir prematur biasanya mudah lelah saat menghisap payudara ibu, akibatnya pengeluaran ASI menjadi tidak maksimal.

2. Gaya hidup ibu yang tidak sehat menyebabkan kelenjar susu tidak bisa menghasilkan ASI dalam jumlah memadai. Kapasitas penyimpanan ASI  yang sedikit berkaitan dengan jaringan kelenjar fungsionalnya dan tidak berhubungan dengan ukuran payudara ibu.

3. Hampir 4 persen ibu yang mengalami pasokan ASI rendah memiliki masalah medis tertentu seperti masalah pada kelenjar tiroid, gangguan hormonal, pernah melakukan operasi payudara, atau mengalami pendarahan berat ketika melahirkan.

4. Pasokan ASI yang sedikit juga bisa dipengaruhi paparan pestisida. Penelitian tahun 2006 menemukan anak perempuan dari ibu hamil yang tinggal di daerah pertanian yang terpapar pestisida memiliki kelenjar susu lebih sedikit ketimbang anak perempuan yang tinggal di tempat sehat. Rendahnya pasokan ASI juga bisa dipengaruhi masalah kesuburan, contohnya wanita dengan kondisi yang dapat mangakibatkan masalah ovulasi (Polycystic Ovary Syndrome) memiliki kelenjar susu yang kurang berfungsi dengan baik.

 

TERKINI
Berbeda dengan Berkeley, UCLA Tangani Protes Mahasiswa Pro-Palestina dengan Panggil Polisi Parlemen Vietnam Dukung Pengunduran Diri Ketua di Tengah Upaya anti-Suap Protes Kampus Jadi Tantangan Kampanye Terpilihnya Kembali Biden dan Partai Demokrat Korea Selatan Tingkatkan Kewaspadaan Diplomatik dengan Alasan Ancaman Korea Utara