Senin, 04/06/2018 13:30 WIB
Gaza - Pemerintah Gaza menyebutkan, sedikitnya 55 jurnalis yang meliput aksi protes di Jalur Gaza terluka karena tembakan tentara Israel.
"Jumlah pelanggaran tentara Israel ke jurnalis di wilayah Palestina telah mencapai 125 korban, 55 di antaranya terjadi di Gaza," ungkap pemerintah dalam siaran pers, Minggu (3/6).
Pemerintah menyebutkan bahwa selama bulan Mei, pelanggaran ke jurnalis telah meningkat.
"Sembilan jurnalis luka terkena amunisi hidup, delapan terkena pecahan peluru peledak, 17 diserang bom gas, dan 21 lainnya sesak napas dan pingsan," jelas pemerintah.
Israel Serang Rafah usai Hamas Mengaku Bertanggung Jawab atas Serangan Roket Mematikan
Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp650 Juta dan Pencucian Uang
Gazalba Saleh Jalani Sidang Perdana Kasus Gratifikasi dan TPPU
Pasukan Israel juga merusak kendaraan khusus untuk siaran langsung dengan menembakkan bom gas dan menahan tujuh jurnalis di Tepi Barat.
Menurut pernyataan yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Palestina pada Senin, jumlah warga Palestina yang tewas selama aksi Great March of Return telah mencapai 123 orang, termasuk 12 anak-anak, dua staf medis, dan dua wartawan. Selain itu, 7.451 jiwa terkena amunisi hidup yang ditembakkan oleh tentara Israel.
Sejak 30 Maret, warga Palestina telah menggelar unjuk rasa damai di Jalur Gaza. Mereka menuntut "hak pulang" ke tanah kelahiran mereka dan memprotes blokade Israel atas Gaza sejak 2006. (aa)