Rusia Bantah Tembak Jatuh Malaysia Airlines MH17

Sabtu, 26/05/2018 10:30 WIB

Moskow - Rusia membantah hasil temuan Tim Investigasi Bersama (JIT) di bawah komando Belanda, yang menyatakan Moskow berada di balik penembakan pesawat Malaysia Airlines MH17 pada 2014 silam.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, rudal yang menghantam MH17 di kawasan udara Ukraina itu kemungkinan besar milik militer Ukraina. Sebab, sejak Uni Soviet runtuh pada 1991, Rusia tidak memiliki rudal anti-pesawat baru, seperti yang menyasar MH17.

Dari hasil pengamatan Kementerian Pertahanan Rusia, ditemukan bahwa nomor seri mesin rudal itu jelas menunjukkan tahun produksi pada 1986. Artinya rudal tersebut bekas milik Uni Soviet.

"Satu-satunya alasan yang dilewatkan komisi (JIT, Red) ialah asal-usul mesin rudal dari 1986. Lebih mungkin milik angkatan bersenjata Ukraina," ujar kementerian tersebut dilansir dari Xinhua.

Diketahui, MH17 berada dalam perjalanan dari Amsterdam ke Kuala Lumpur. Pesawat nahas itu ditembak jatuh pada 17 Juli 2014. Seluruh penumpang yang terdiri dari 298 orang tewas, termasuk 196 warga Belanda.

Dan sebulan kemudian, tim yang terdiri dari Belanda, Australia, Belgia, Ukraina, dan Malaysia membentuk tim investigasi untuk mengetahui penyebab jatuhnya MH17.

TERKINI
Berbeda dengan Berkeley, UCLA Tangani Protes Mahasiswa Pro-Palestina dengan Panggil Polisi Parlemen Vietnam Dukung Pengunduran Diri Ketua di Tengah Upaya anti-Suap Protes Kampus Jadi Tantangan Kampanye Terpilihnya Kembali Biden dan Partai Demokrat Korea Selatan Tingkatkan Kewaspadaan Diplomatik dengan Alasan Ancaman Korea Utara