Kamis, 24/05/2018 09:10 WIB
Toronto - Kota terbesar di Kanada pada Rabu (23/5) kemarin menyatakan bakal mengaktifkan rencana darurat untuk melindungi pengungsi, yang diprediksi akan masuk pada musim panas ini.
Dilansir dari Reuters, Toronto akan menampung 800 pencari suaka di asrama perguruan tinggi. Namun setelah Agustus perlu rencana kontinjensi baru untuk menempatkan pencari suaka asal Amerika Serikat (AS) tersebut di pusat komunitas.
Dilaporkan, lebih dari 27.000 pencari suaka telah menyeberangi perbatasan Kanada-AS secara ilegal, pasca Donald Trump duduk sebagai presiden tahun lalu.
Fenomena itu pun menjadi persoalan baru di Kanada, mulai dari pemberian status pengungsi, meningkatkan bantuan, hingga memenuhi permintaan perumahan dan layanan sosial.
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Dwayne Johnson Rahasiakan Pilihannya untuk Pilpres 2024 AS Mendatang
Film Badarawuhi Di Desa Penari Tayang di USA, Ini Harapan Produser Manoj Punjabi
"(Bantuan) ini hanya perban. Tentu perban tidak akan membantu dalam jangka panjang, terutama jika orang terus masuk pada tingkatan ini," ujar Wakil Direktur Pusat Pengungsi FCJ Toronto.
Pengungsi yang ilegal kabarnya akan dikembalikan ke AS, merujuk pada perjanjian bilateral antara Kanada dan AS. Kanada telah berupaya memperluas perjanjian ini, guna memungkinkan untuk mengembalikan ribuan pencari suaka ke tempat asalnya.
Sebagian besar pengungsi diketahui pergi ke Provinci Quebec yang mayoritas berbahasa Prancis. Akan tetapi pemerintah Quebec sudah lempar handuk, menyatakan bahwa layanan sosialnya mandeg dan tidak dapat melayani lebih banyak pendatang baru.
Keyword : Kanada Pengungsi Amerika Serikat Pencari Suaka