Sabtu, 19/05/2018 11:30 WIB
Teheran - Kepala Energi Uni Eropa akan berupaya meyakinkan jajaran menteri utama Iran, bahwa Eropa masih menjalin hubungan baik dengan Iran di bidang perdagangan, kendati ada penarikan diri Amerika Serikat (AS) dalam kesepakatan nuklir.
Komisaris Eropa untuk Energi dan Iklim Miguel Arias Canete mengatakan, pertemuan itu rencananya akan digelar bersama lima menteri Iran selama dua hari, termasuk kepala nuklir Iran, menteri perminyakan, dan menteri luar negeri.
Dilansir dari Reuters, para pemimpin Uni Eropa berkomitmen pada kesepakatan nuklir 2015, dengan di saat bersamaan Brussels mengimbau perusahaan-perusahaan Eropa tidak mengindahkan ancaman Presiden AS Donald Trump soal sanksi, bila melakukan transfer ke Bank Sentral Iran.
"Tidak ada jalan lain, selain memberikan sedikit kepastian untuk Iran," kata pejabat senior Uni Eropa.
Sertifikasi Halal Paling Lambat Dipenuhi Oktober 2024
Turki Hentikan Semua Transaksi Ekspor dan Impor dengan Israel
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
Misi yang diemban oleh Canete disebut sebagai isyarat simbolis supaya Iran tetap berkomitmen atas kesepakatan nuklirnya. Juga, menopang dukungan bagi Presiden Iran Hassan Rouhani agar tetap membuka diri dengan Barat.
"Misi ini sangat penting bagi kami, karena ini menunjukkan tekad Uni Eropa untuk mempertahankan komitmennya," balas salah seorang pejabat senior Iran.
Diketahui sebelumnya AS menarik diri dari pakta nuklir 2015. Menurutnya pakta tersebut gagal mengekang program rudal balistik Iran. Sementara Uni Eropa memandang pakta itu sebagai ganti atas sanksi ekonomi yang sebelumnya diberlakukan.
Keyword : Iran Uni Eropa Nuklir Perdagangan