Kemnaker Gandeng IBM Tingkatkan Integrasi Sistem Teknologi

Sabtu, 12/05/2018 05:01 WIB

Jakarta - Kementerian Ketenagakerjaan RI (Kemnaker) menjalin kerja sama dengan perusahaan teknologi International Business Machines (IBM) untuk meningkatkan integrasi sistem teknologi yang ada di Kemnaker.

Menurut Menteri Hanif Dhakiri, dengan adanya sistem teknologi yang terintegrasi diharapkan layanan ketenagakerjaan akan berjalan lebih baik.

Hal tersebut terungkap dalam pertemuan Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri dan perwakilan IBM yang berlangsung di Ruang Rapat Menteri Ketenagakerjaan, Jakarta, Jumat (11/5). Direncanakan kerja sama ini melibatkan 15 orang Tim IBM yang berasal dari 8 negara berbeda.

Direktur CSR IBM Indonesia, Santi Diansari menjelaskan kerja sama ini diharapkan mampu mencerminkan teknologi sebagai sistem penyelesaian masalah terbaik.

"Kami harap out-put kerja sama ini memberikan bantuan technical information untuk meningkatkan layanan ketenagakerjaan yang dilakukan Kemnaker," papar Santi.

Sementara, Direktur Pengembangan Pasar Kerja Kemnaker Roostiawati menjelaskan, kerja sama dengan IBM ini akan berjalan selama sebulan kedepan. Dalam pelaksanaannya, Tim IBM yang terdiri dari 15 orang akan melakukan research terhadap sistem teknologi yang diterapkan oleh unit-unit kerja Kemnaker.

"Tujuannya mengkonsolidasikan sistem-sistem yang ada di Kemnaker untuk menjadi sistem yang terintegrasi satu sama lain," kata Direktur Roostiawati.

Roostiawati, menjelaskan, kerja sama ini mencakup 3 unit kerja, yakni Badan Perencanaan dan Pengembangan (Barenbang), Ditjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta dan PKK), dan Ditjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas).

"Nah ini yang akan diintegrasikan agar pelayanan kepada masyarakat lebih meningkat dengan memanfaatkan perkembangan teknologi" katanya.

Selama sebulan, kerja sama ini akan dilakukan melalui 4 tahapan. Pertama, IBM akan melihat sistem yang sudah diterapkan di Kemnaker. Kedua, research. Keempat, melakukan evaluasi hasil research.

Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan RI (Menaker) M. Hanif Dhakiri menyambut baik kerja sama ini. Hanif berkeyakinan bahwa teknologi yang diimplementasikan dengan baik akan meningkatkan sistem yang sudah diterapkan Kemnaker.

"Saya percaya bahwa keberadaan teknologi akan membantu perkembangan layanan ketenagakerjaan kita menjadi lebih baik," katanya.

Menaker mencontohkan pengawasan ketenagakerjaan yang jumlahnya tidak sebanding, jumlah pengawas ketenagakerjaan pada tahun 2018 sebanyak 2.676 orang harus mengawasi 268.282 perusahaan.

"Maka saya kira kelemahan semacam ini bisa kita tutup dengan inovasi dan implementasi teknologi dengan baik," kata Hanif.

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2