Rabu, 09/05/2018 18:31 WIB
Dubai - Sistem pertahanan udara Arab Saudi kembali mencegat dua rudal balistik kiriman Haouti dari Yaman. Saksi mata mendengar ada empat ledakan beruntun di Riyadh pada Rabu (9/5).
Misil-misil itu ditembakkan oleh Houthi dari seberang perbatasan Yaman. Kejadian tak berselang lama setelah Donald Trump manarik Amerika Serikat dari kesepakat nuklir.
Sebelumnya, Houthi disebut melakukan kejahatan perang setelah menargetkan area sipil. Pada Rabu, situs web afiliasi Houthi Al-Masirah mengatakan rudal itu dimaksudkan untuk menyerang "target ekonomi di Riyadh."
Namun seorang juru bicara koalisi Arab yang dipimpin Saudi mengatakan tindakan permusuhan yang dilakukan oleh milisi Houthi yang didukung Iran membuktikan berlanjutnya keterlibatan rezim Iran di Yaman.
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
Menteri Luar Negeri Iran Meremehkan Tetapi Tetap Selidiki Serangan Pesawat Tak Berawak
Pada Selasa (8/5) Jet tempur yang dipimpin Arab Saudi menyerang kantor kepresidenan di ibukota Yaman yang dikuasai pemberontak Sanaa. Dalam insiden tersebut menewaskan sedikitnya enam orang dan melukai 30 lainnya.
Itu terjadi beberapa jam setelah sistem pertahanan udara Arab Saudi mencegat dua rudal balistik yang diluncurkan oleh pemberontak Houthi ke arah selatan kerajaan Saudi pada Minggu (3/5).
Keyword : Arab Saudi Iran Houthi