Sabtu, 05/05/2018 04:01 WIB
Jakarta - Gedung Biru Korea Selatan menyatakan bahwa Amerika Serikat tidak sedang mempertimbangkan untuk menarik pasukannya dari Semenanjung Korea, Jumat (04/05).
Sebelumnya, New York Times melaporkan bahwa Presiden AS Donald Trump telah meminta Departemen Pertahanan untuk mengurangi kehadiran militer AS di Korea, yang saat ini berkisar hampir 30.000 personel.
Trump dikabarkan sedang melakukan persiapan sebaik-baiknya demi hasil yang memuaskan dari perundingan dengan pemimpin Korea Utara.
Kabar ini muncul mengingat sebuah perjanjian perdamaian pernah dicapai untuk secara resmi mengakhiri Perang Korea 1950-53, sehingga nantinya dapat mengurangi kebutuhan akan keberadaan militer Amerika untuk menghalangi serangan dari Utara.
AS dan Sekutu Asia Mendorong Dibentuknya Panel Baru untuk Pantau Sanksi Korea Utara
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Dwayne Johnson Rahasiakan Pilihannya untuk Pilpres 2024 AS Mendatang
Namun, kantor kepresidenan Seoul menegaskan kembali bahwa pasukan AS masih akan tetap dipertahankan meskipun perdamaian sudah terwujud di Semenanjung.
"Seorang pejabat Gedung Putih NSC (Dewan Keamanan Nasional) mengatakan bahwa laporan itu sama sekali tidak benar," jelas Kepala Sekretariat Kepresidenan Yoon Young-chan dalam sebuah pernyataan yang dilansir oleh kantor berita Yonhap.
Pesan itu tampaknya disampaikan kepada penasihat keamanan Presiden Moon Jae-in, Chung Eui-yong, yang saat ini berada di Washington untuk membantu AS mempersiapkan pertemuan puncak Trump-Kim.
Faktor lain yang berpotensi memperkeruh situasi adalah negosiasi yang sedang berlangsung mengenai pembagian biaya militer antara Seoul dan Washington. Trump telah berulang kali mengklaim bahwa Korea Selatan tidak membayar cukup banyak untuk proyek gabungan ini. (AA)
Keyword : Amerika Serikat Semenanjung Korea Korsel